Ikuti Kami

Kunker Komisi IV DPR RI ke China, Agus Ambo Djiwa Soroti Penyusutan Lahan Pertanian

Dalam kunjungan tersebut, salah satu fokus utama yang dipelajari Agus dan rombongan adalah penanganan masalah penyusutan lahan pertanian.

Kunker Komisi IV DPR RI ke China, Agus Ambo Djiwa Soroti Penyusutan Lahan Pertanian
Anggota Komisi IV DPR RI Agus Ambo Djiwa bersama anggota Komisi IV lainnya yang berjumlah 15 orang melakukan kunjungan kerja ke Negeri Tirai Bambu, China, sejak Kamis (22/5/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Agus Ambo Djiwa, bersama 15 anggota Komisi IV lainnya melakukan kunjungan kerja ke China sejak Kamis (22/5/2025). Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Titiek Soeharto dan Wakil Ketua Komisi IV Alex Indra Lukman.

Dalam kunjungan tersebut, salah satu fokus utama yang dipelajari Agus dan rombongan adalah penanganan masalah penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan. Hal ini dinilai relevan karena Indonesia dan China menghadapi tantangan serupa.

Menurut Agus, China memiliki keterbatasan lahan tanam—hanya sekitar 10 persen dari total luas daratan—namun mampu mengembangkan pertanian vertikal yang canggih melalui penelitian dan teknologi.

“Negara Tiongkok memiliki keterbatasan lahan tanam hanya sekitar 10 persen dari total luas daratan, namun mereka mampu mengembangkan pertanian vertikal yang canggih melalui penelitian dan teknologi,” ungkap Agus.

Dalam kunjungan ke Academy of Agricultural Sciences (CAAS) di Beijing, rombongan Komisi IV meninjau teknologi pertanian vertikal cerdas berbasis otomasi, Internet of Things (IoT), dan kecerdasan buatan (AI).

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV, Alex Indra Lukman, menyoroti belum maksimalnya dukungan negara terhadap inovasi petani lokal di Indonesia, salah satunya metode Sawah Pokok Murah (SPM) yang dikembangkan petani di Sumatera Barat.

“Inovasi ini terbukti efisien, namun belum didukung penelitian negara seperti yang dilakukan CAAS di Tiongkok,” jelas Ketua Panitia Kerja (Panja) Penyerapan Gabah dan Jagung Komisi IV itu.

Alex menegaskan pentingnya kehadiran negara melalui lembaga penelitian untuk mendukung pengembangan teknologi pertanian yang berpihak pada petani.

“Jika negara tidak hadir, maka ungkapan Bung Karno 'pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa' harus kita renungkan kembali,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Komisi IV DPR RI kini tengah membahas revisi Undang-Undang Pangan, dan telah mendorong agar riset pertanian dimasukkan dalam revisi pasal-pasalnya.

“Petani Sumbar dengan metode SPM-nya adalah contoh inovasi lokal yang layak didukung penuh penelitian mendalam,” tambah Ketua DPD PDI Perjuangan Sumbar itu.

Alex turut mengingatkan bahwa pada masa pemerintahannya, Bung Karno telah menggagas pembangunan nasional berbasis riset. Ia berharap pendekatan ini dapat dihidupkan kembali demi memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

Sumber: m.artikel.news

Quote