Ikuti Kami

Nomi Aprilia Tegaskan Penurunan Stunting Harus Dibarengi dengan Peningkatan Pola Hidup Sehat

Stunting masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Untuk menurunkan, perlu upaya peningkatan pola hidup sehat bagi masyarakat.

Nomi Aprilia Tegaskan Penurunan Stunting Harus Dibarengi dengan Peningkatan Pola Hidup Sehat
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Nomi Aprilia.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Nomi Aprilia, menegaskan bahwa upaya penurunan angka stunting harus dibarengi dengan peningkatan pola hidup sehat di masyarakat.

“Stunting masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Untuk menurunkan, perlu upaya peningkatan pola hidup sehat bagi masyarakat,” kata Nomi Aprilia, dikutip pada Jumat (16/5/2025).

Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, pola hidup sehat merupakan langkah penting dalam menciptakan generasi muda berkualitas dan berdaya saing, sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Gumas.

“Kesehatan itu penting terhadap kehidupan. Jangan sampai lagi ada anak mengalami stunting kedepan. Kami tidak ingin yang seperti itu terjadi lagi,” tutur Nomi.

Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif semua instansi dalam mengedukasi masyarakat tentang gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

“Instansi terkait harus berperan maksimal memberi pengetahuan dan pemahaman mengenai penting gizi yang seimbang, dan menggalakkan program PHBS ke setiap masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Heriyanto menambahkan bahwa stunting disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurang gizi kronis, sanitasi yang buruk, pola pengasuhan yang tidak tepat, dan kurangnya pemberian ASI eksklusif.

“Pemicu itu akan berakibat pada anak yang rentan sakit dan infeksi, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan intelegensi serta pengetahuan. Kami ingin masyarakat memahami pentingnya gizi yang seimbang dan biasakan PHBS,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kabupaten Gumas mengalami penurunan menjadi 12,9 persen. Capaian ini diapresiasi, namun juga menjadi tantangan untuk terus ditekan lebih rendah lagi.

Quote