Ikuti Kami

Pancasila Sebagai Perekat Persatuan dan Kesatuan

Koster mengingatkan akan pentingnya peran Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. 

Pancasila Sebagai Perekat Persatuan dan Kesatuan
Gubernur Bali I Wayan Koster.

Denpasar, Gesuri.id - Gubernur Bali I Wayan Koster mengingatkan akan pentingnya peran Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. 

“Selama 74 tahun perjalanan Bangsa dan Negara kita, Pancasila telah menjadi kekuatan utama yang menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, sebuah negara bangsa yang terdiri dari 300 suku bangsa, memiliki 700 bahasa, dan 17.000-an pulau. Tanpa adanya sebuah ideologi dasar dan landasan filosofis seperti Pancasila, tentunya akan sulit membayangkan bagaimana perjalanan bangsa kita ini untuk mencapai tujua bernegara sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” paparnya.

Baca: Cara Baru Milenial Memahami Pancasila Zaman Now

Koster mengingatkan bahwa peristiwa bersejarah seperti itu harus tetap abadi dalam memori kolektif Bangsa Indonesia. 

“Ingat pesan Bung Karno tentang Jasmerah: Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah,” ujarnya.

Pesan itu disampaikan Bung Karno dalam pidatonya pada 17 Agustus 1966. Bung Karno menegaskan “Peganglah yang telah kita miliki sekarang, yang adalah akumulasi dari pada hasil semua perjuangan kita dimasa lampau. Jikalau engkau meninggalkan sejarah, engkau akan berdiri diatas vacuum, engkau akan berdiri di atas kekosongan dan lantas engkau menjadi bingung.”

Sejarah mencatat bahwa rumusan Pancasila pertama kali dipaparkan oleh Bung Karno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945 di Jakarta. 

Untuk menunjukkan rasa hormat dan bhakti kepada Bung Karno sebagai Bapak Bangsa, Pemerintah Provinsi Bali menyelenggarakan Bulan Bung Karno yang akan diselenggarakan setiap tahun pada Bulan Juni.

Bulan Bung Karno berisi rangkaian kegiatan yang berlangsung selama sebulan. 

“Saya juga telah menyiapkan Peraturan Gubernur tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali agar peringatan ini bisa dilaksanakan secara permanen dan berkelanjutan di Bali,” tegasnya.

Peraturan Gubernur yang rencananya akan diumumkan secara resmi pada Peringatan 118 tahun Hari Lahir Bung Karno pada 6 Juni mendatang akan menjadi Peraturan Gubernur tentang Peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno pertama di Indonesia.

Ketua DPD PDI Perjuangan Bali itu kemudian mengingatkan betapa pentingnya untuk menjaga dan melaksanakan Pancasila serta ajaran-ajaran Bung Karno dalam kehidupan sehari-hari. 

“Tentu saja penghormatan paling utama adalah dengan meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan, dan cita-cita Bung Karno untuk Indonesia Raya,” tegasnya.

Tanggung jawab untuk melakukan hal tersebut, menurut Koster, kini sebagian besar terletak di bahu anak-anak muda Indonesia, mereka yang kini disebut sebagai generasi milenial. 

Baca: Kelompok Radikal Serang Pancasila, 4 Pilar Bangsa Solusinya

“Saya berharap sekaligus berkeyakinan bahwa generasi muda kita akan dengan suka cita memikul tanggungjawab idelogis tersebut. Karena sesungguh-nya pada generasi muda inilah dititipkan masa depan Indonesia Raya yang Kita cita-citakan bersama,” katanya.

Koster kemudian mengajak Generasi Milenial dan seluruh masyarakat Bali untuk berdoa dan berjuang bersama-sama agar Bung Karno bisa ditetapkan secara resmi sebagai Bapak Bangsa Indonesia oleh pemerintah pusat

Quote