Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, melontarkan kritik tajam terhadap perubahan logo baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya pada Rabu (16/7/2025), Ferdinand menyindir langkah PSI yang mengganti lambang mawar merah menjadi gajah.
“Saya terlintas ini maksudnya apa PSI mengubah brandnya jadi gajah. Jangan-jangan mereka berpikir akan mampu bersaing dengan banteng ketika memakai logo gajah,” ujarnya.
Ferdinand membandingkan karakteristik gajah yang kini menjadi simbol PSI dengan banteng yang menjadi ikon PDI Perjuangan. Ia menyebut bahwa gajah tidak cocok jika ingin dijadikan simbol kekuatan politik yang dinamis.
“Aduh, gajah itu gemuk, tambun, lemot, besar, tidak seperti banteng yang gagah, gemuk, tapi cekatan dan lincah,” ucapnya.
Ferdinand pun menilai bahwa PSI tengah bermimpi terlalu tinggi jika menganggap pergantian logo menjadi gajah mampu menyaingi PDI Perjuangan secara politik.
“Kalian anak-anak muda di PSI kalau mau bermimpi yang mimpinya agak rasional dikit. Jangan merasa mampu akan bersaing dengan memasang logo gajah akan mengalahkan banteng,” ujarnya.
“Karena banteng memang secara ukuran di dunia nyata lebih kecil dari gajah. Tetapi gajah itu tidak akan bisa mengejar banteng. Tetapi banteng bisa menyeruduk gajah karena jauh lebih lincah,” sambung Ferdinand.
Dalam kritiknya, Ferdinand juga menyindir secara langsung karakter anak-anak muda PSI yang menurutnya tercermin dari simbol baru partai tersebut.
“Kalau gajah itu udah gemuk, bantet, tidak lincah, lemot. Ya, begitulah. Memang (karakter) anak-anak muda di PSI ini. Okelah saya kasih gambaran anak-anak muda PSI ini seperti gajah yang lemot, bontot, dan tidak cekatan. Anak-anak muda yang tidak punya idealisme berpolitik,” pungkasnya.