Ikuti Kami

Pembangkit EBT Solusi Perubahan Iklim

Indonesia harus mengembangkan pembangkit EBT karena energi berbasis fosil selain menghambur-hamburkan devisa juga mengeluarkan emisi.

Pembangkit EBT Solusi Perubahan Iklim
Ilustrasi PLTA

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Sonny Keraf mengatakan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) suatu keniscayaan demi kemandirian bangsa sekaligus solusi dalam mitigasi perubahan iklim global.

"Semua harus duduk bersama mencari solusi. EBT tetap dibangun tetapi mitigasi dampak lingkungannya harus dilakukan sejak perencanaan awal sampai seluruh masa operasi sehingga tidak terjadi dampak lingkungan yang dikhawatirkan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/9).

Dia meminta lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menentang pengembangan pembangkit listrik EBT agar berpikir komprehensif, tidak hanya pada aspek konservasi lokal.

Indonesia harus mengembangkan pembangkit listrik EBT karena energi berbasis fosil selain menghambur-hamburkan devisa juga boros emisi gas rumah kaca (GRK) yang berdampak buruk pada perubahan iklim global.

"Kalau tidak EBT, kita akan terus mengandalkan batu bara dan minyak bumi yang bisa membuat perubahan iklim. Ini berbahaya karena bisa memberi dampak yang lebih besar seperti terganggunya musim tanam," kata Sonny yang juga Menteri Lingkungan Hidup periode 1999-2001 itu.

Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan pembangkit listrik EBT yang paling potensial dikembangkan di Indonesia adalah tenaga air selain panas bumi.

"Pembangkit lisrik tenaga surya dinilai sulit diandalkan dalam skala besar sementara pembangkit listrik tenaga bayu menghadapi kendala tekanan angin yang tidak stabil," katanya.

Terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru di Tapanuli Selatan, Sumut, Sony menyatakan tetap bisa dibangun, tetapi langkah-langkah konkret konservasi orang utan adalah bagian mutlak dari pembangunan dan operasi PLTA PLTA Batangtoru berkapasitas 510 Mega Watt (MW) dan akan menyediakan listrik bagi Sumata Utara, yang saat ini masih mengandalkan pasokan dari kapal pembangkit disel yang disewa dari Turki.

Quote