Ikuti Kami

Pemerintah & Muhammadiyah Amalkan Pancasila dalam Bermedsos

Kegiatan ini tindak lanjut dari MoU antara PP Muhammadiyah dengan Kementerian PMK.

Pemerintah & Muhammadiyah Amalkan Pancasila dalam Bermedsos
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama PP Muhammadiyah kembali  mengadakan kegiatan Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi  Wasy Syahadah pada Sabtu (13/7). 

Tangsel, Gesuri.id - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) bersama PP Muhammadiyah kembali  mengadakan kegiatan Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi  Wasy Syahadah pada Sabtu (13/7). 

Sosialisasi kali ini mengambil tema Etika Informasi.  Acara tersebut berlangsung di Aula SEAMOLEC, Universitas Terbuka Pondok Cabe, Tangerang Selatan (Tangsel). 

Faozan Amar selaku Koordinator Program mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara PP Muhammadiyah dengan Kementerian PMK dalam rangka sosialisasi keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yaitu Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Waysahadah. 

Melalui acara ini, Kementerian PMK dan Muhammadiyah ingin menyegarkan kembali nilai-nilai Pancasila. Dengan begitu, Pancasila tidak hanya menjadi simbol. 

Baca: Sosialisasikan Pancasila Sebagai Darul 'Ahdi Wasy Syahadah

“Acara ini bagian dari menyegarkan kembali nilai-nilai Pancasila, bagaimana agar Pancasila tidak hanya jadi simbol, tetapi diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya bijak dan arif dalam bermedia sosial. Mulai dari diri kita sendiri, karena bangsa ini perlu keteladanan" ujar Faozan, yang juga Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ini. 

Dalam acara tersebut, turut hadir dan memberikan sambutan, Edy Kuscahyanto ( Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah) serta Alpha Ammirachman (Direktur SEAMOLEC). Seminar itu menghadirkan dua narasumber, yakni Dadang Kahmad (Ketua  PP Muhammadiyah) dan  Aris Darmansyah (Staf Ahli Kemenko PMK)

 "Acara ini sangat relevan karena beberapa tahun terakhir banyak hoax dan ujaran kebencian yang bisa merong-rong sendi-sendi kehidupan berbangsa," ujar Edy Kuscahyanto.

Quote