Ikuti Kami

Penduduk Ibu Kota Baru 10 Kali Lebih Banyak dari Washington

Dikatakan Jokowi di forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2020.

Penduduk Ibu Kota Baru 10 Kali Lebih Banyak dari Washington
Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Mohamed bin Zayed bertemu di Istana Qasr Al Watan, Abu Dhabi, UEA, Minggu (13/1/2020) malam. (Biro Pers Istana)

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Jokowi optimistis penduduk di ibu kota baru akan 10 kali lebih banyak dari penduduk Washington DC. 

Baca: Pemindahan Ibu Kota Upaya Hapuskan Istilah Jawa Sentris

Itu dikatakannya pada pidatonya di forum Abu Dhabi Sustainability Week (ADSW) 2020, di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Senin (13/1) siang. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menyinggung rencana Pemerintah Republik Indonesia memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Menurut Presiden, Jakarta mewakili kota yang dinamis dan bersejarah yang melambangkan pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur Indonesia.

Jakarta telah menjadi salah satu kota yang memiliki kontribusi signifikan dalam perekonomian Indonesia. Tetapi dalam membangun Indonesia sebuah negara yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, Presiden mengatakan, konsep pembangunan yang adil diperlukan agar pembangunan dapat adil bagi semua masyarakat Indonesia.

“Konsep pengembangan ini adalah apa yang kami sebut Indonesia-sentris. Itulah sebabnya kami melakukan salah satu inisiatif paling berani dalam sejarah negara kami, membangun ibu kota baru dari bawah ke atas,” kata Presiden seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Selasa (14/1).

Menurut Presiden Jokowi, ibu kota baru nantinya akan menjadi pameran teknologi dan cara hidup paling maju. “Ini akan menjadi karya terbaik dalam efisiensi energi dalam inovasi dan kreativitas ramah lingkungan dan dalam kebahagiaan penghuninya,” ujarnya.

Presiden menegaskan, pemerintah tidak ingin membangun ibukota administratif kecil tetapi kota metropolitan yang cerdas. Ia mengingatkan, Indonesia memiliki 1,4 juta pegawai pemerintah pusat di Jakarta. Dengan keluarga mereka, total populasi sekitar 6 hingga 7 juta orang.

“Dengan 6 hingga 7 juta orang pindah ke ibu kota baru, populasi akan menjadi 3 kali populasi Paris, 10 kali populasi Washington DC, itu akan mulai mendekati 8 hingga 9 juta populasi seperti New York dan London,” terang Presiden.

Baca: Pemindahan Ibu Kota Negara Butuh Rp323-Rp466 Triliun

Karena itu, lanjut Presiden, pemerintah harus memastikan bahwa gaya hidup perkotaan abad ke-21 rendah karbon dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Ibu kota baru akan mengatasi penyebab sosial pencemaran yaitu budaya gaya hidup boros, dengan menciptakan kota baru yang menarik, mudah, dan diharapkan untuk orang kaya dan miskin.

“Untuk mengadopsi gaya hidup rendah karbon yang efisien, berorientasi pada transportasi umum dan kehidupan kota yang ramah pejalan kaki, dan dekat dengan alam,” kata Presiden menekankan.

Quote