Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Prof. Rokhmin Dahuri mengapresiasi inovasi pertanian cerdas yang dikembangkan para petani di Vietnam, yang berhasil menggandakan hasil panen melalui sistem tanam padi di atas kolam ikan.
Inovasi ini, menurut Rokhmin, menjadi solusi masa depan bagi daerah rawan banjir dan lahan terbatas di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal itu disampaikannya saat membagikan video praktik tanam terapung ini di grup WhatsApp “Dulur Rokhmin Dahuri” pada Jumat (13/6/2025).
Di Vietnam, petani menemukan cara unik untuk menggandakan hasil panen. Di tengah keterbatasan lahan dan ancaman banjir, para petani justru menemukan berkah lewat inovasi unik: Mereka tidak hanya menanam padi, tetapi juga memelihara ikan, semuanya dalam satu kolam.
Dikutip dari video di WAG Dulur Rokhmin Dahuri, Jum'at (13/6), dengan metode tanam terapung menggunakan papan plastik, padi tumbuh di permukaan air, sementara ikan-ikan berkualitas berkembang di bawahnya.
Metode tanam terapung ini bukan hanya solusi bagi daerah rawan banjir dan rawa, tapi juga membuka peluang pertanian baru tanpa perlu menambah daratan.
Hebatnya lagi, papan apung ini membantu mengurangi penguapan air, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.
Akar padi menggantung ke dalam air, menjadi tempat alga tumbuh subur, makanan alami bagi ikan di bawahnya. Akar padi menyediakan tempat ideal bagi alga tumbuh. Alga ini menjadi sumber makanan alami bagi ikan.
Hasilnya? Tanaman padi menguning siap panen di atas, dan ikan segar melimpah di bawah.
Model pertanian terapung ini tak hanya cerdas, tapi juga ramah lingkungan.
Solusi ini sangat cocok untuk daerah rawan banjir dan rawa, sekaligus memperluas area pertanian tanpa perlu membuka lahan baru.
Selain mengurangi penguapan air dan menekan biaya operasional, papan apung membantu mengurangi penguapan air dan memaksimalkan ruang tanam, terutama di daerah rawa dan rawan banjir.
Sistem ini memungkinkan petani untuk memanen dua hasil sekaligus: padi berkualitas tinggi dan ikan segar dalam jumlah besar. Artinya, pendapatan mereka meningkat tanpa perlu investasi besar.
Menariknya, saat musim panen tiba, petani tidak hanya memanen padi yang menguning, tetapi juga menangkap ikan dalam jumlah besar. Satu sistem, dua keuntungan, solusi cerdas bagi pertanian masa depan.
Setelah musim panen tiba, petani tidak hanya memanen padi, tapi juga membawa pulang hasil tangkapan ikan. Dari satu lahan, dua hasil. Dari satu kerja, dua pemasukan. Inilah bukti bahwa dengan inovasi, keterbatasan bisa menjadi peluang emas.
Dengan semakin banyaknya tantangan di sektor pertanian, solusi seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi negara lain untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.