Ikuti Kami

Sudin Ajak Warga Natar Jaga Persatuan dan Kesatuan, Amalkan 4 Pilar kebangsaan

Sudin: Kita adalah bangsa besar bukan karena jumlah penduduk atau luas wilayah.

Sudin Ajak Warga Natar Jaga Persatuan dan Kesatuan, Amalkan 4 Pilar kebangsaan
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, S.E. saat menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Dusun 8 Tanjung Rejo 1, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (3/7/2025).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, S.E., mengajak masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengamalan nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI. 

Hal ini ia sampaikan saat menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Dusun 8 Tanjung Rejo 1, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (3/7/2025).

“Kita adalah bangsa besar bukan karena jumlah penduduk atau luas wilayah, tetapi karena budaya luhur, budi pekerti, dan rasa gotong royong yang telah mendarah daging. Mari kita jaga negeri ini dengan adab, kesantunan, dan semangat kebersamaan, agar Indonesia tetap kokoh, rukun dalam perbedaan, dan maju dalam persatuan,” kata Sudin, dikutip pada Minggu (6/7/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh, mulai dari Dosen Magister Manajemen Universitas Saburai Donald Harris Sihotang, tenaga ahli DPR RI Heri Agus Setiawan, hingga jajaran anggota DPRD Lampung Selatan Fraksi PDI Perjuangan seperti Hendry Gunawan, Samsul, dan Taman. Hadir pula unsur pemerintahan dan keamanan setempat, termasuk Bhabinkamtibmas Polsek Natar, Babinsa Koramil Natar, serta Kepala Dusun 8, Koko Wahono.

Dalam sambutannya, Hendry Gunawan menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran Sudin di tengah masyarakat. 

Ia menilai kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga menyampaikan nilai kebangsaan secara langsung kepada masyarakat akar rumput.

Sementara itu, Heri Agus Setiawan mengingatkan bahwa tantangan bangsa saat ini bukan hanya bersifat fisik, melainkan juga menyangkut pengikisan nilai moral, kesantunan, dan adab. Menurutnya, sosialisasi Empat Pilar harus diperluas hingga ke tingkat dusun, desa, bahkan keluarga.

Dalam sesi pemaparan, Donald Harris Sihotang menjelaskan secara rinci makna Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menekankan bahwa nilai-nilai tersebut bukan hanya untuk dihafal, tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Indonesia dikenal dunia karena rakyatnya yang ramah, sopan, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Jangan biarkan identitas luhur ini luntur hanya karena pengaruh budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa UUD 1945 memberikan kebebasan sekaligus menuntut tanggung jawab sosial, dan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tapi menjadi kekuatan pemersatu bangsa.

Kegiatan ini dimeriahkan dengan nyanyian lagu “Garuda Pancasila” serta sejumlah lagu daerah seperti “Ampar-Ampar Pisang” yang menggugah semangat nasionalisme dan menonjolkan keragaman budaya Nusantara. Kegiatan semakin hangat dengan sesi dialog interaktif bersama warga.

Salah satu warga, Suliyono, mengajukan pertanyaan seputar strategi efektif menanamkan nilai-nilai empat pilar kepada anak-anak. Menanggapi itu, Donald menyatakan bahwa tugas tersebut adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah.

Dengan antusiasme peserta yang tinggi, sosialisasi ini diharapkan mampu memperkuat kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan sebagai fondasi utama bangsa Indonesia.

Quote