Ikuti Kami

Sumanto Minta Pemerintah Segera Cabut Subsidi Pupuk ! 

“Subsidi pupuk carut marut dan masalahnya tidak pernah selesai, maka lebih baik dicabut saja".

Sumanto Minta Pemerintah Segera Cabut Subsidi Pupuk ! 
Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah, Sumanto. (Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi B DPRD Jawa Tengah, Sumanto meminta pemerintah agar segera mencabut subsidi pupuk, dan dialihkan untuk menyerap gabah petani secara langsung.

Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan kesejahteraan bagi petani segera terwujud. 

Baca: Partai Demokrat Harus Bertobat, SBY Lakukan Kecurangan Masif

“Subsidi pupuk carut marut dan masalahnya tidak pernah selesai, maka lebih baik dicabut saja. Nyatanya hingga kini subsidi pupuk yang diberikan kepada petani tidak berdampak pada kesejahteraan, apalagi hasil jual panen masih rendah. Kami mengusulkan kepada pemerintah agar subsidi pupuk dicabut dan diganti dengan pembelian Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah kering panen yang tinggi,” tegas Sumanto dalam keterangan resminya, Rabu (6/10).

Selama ini, menurut Sumanto, HPP gabah masih rendah sehingga petani tidak mendapat kesejahteraan dari hasil panennya. Maka baiknya gabah ini diurus oleh negara seperti halnya BBM.

"Negara harus mengambil alih urusan gabah sepeti halnya BBM, dimana sakalipun di Papua bisa satu harga. Subsidi pupuk tidak meningkatkan pendapatan petani, alangkah baiknya alokasi anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 33 triliun ini dicabut, kemudian dialihkan untuk menyerap gabah dari petani dengan harga Rp 5.500,” ungkap Sumanto.

Lanjut Sumanto, saat ini harga gabah petani HPP-nya Rp 4.200, akan tetapi dilapangan harga turun sampai Rp 3.200-Rp 3.400. Akhirnya pendapatan mereka tidak lebih dari Rp 400 ribu perbulan kalau dihitung," tutur Sumanto.

Baca: Aria Bima: Hasutan Natalius Pigai Dangkal, Tidak Nyambung! 

Sumanto menilai HPP yang ditetapkan pemerintah untuk pembelian gabah petani dinilai masih rendah, dan semestinya HPP diatas Rp 5.000. Belum lagi jika petani gagal panen akibat cuaca dan mengakibatkan kondisi petani semakin terpuruk.

“Kalau tidak ada kebijakan yang radikal, permasalahan di sector pertanian tidak akan pernah selesai,” pungkas Sumanto.

Quote