Ikuti Kami

Tembak Mati Bandar Narkoba, Henry Yoso Apresiasi BNN Lampung

"Saya mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya langkah tegas dan tindakan keras yang dilakukan BNN Provinsi Lampung, menembak pelaku sindikat

Tembak Mati Bandar Narkoba, Henry Yoso Apresiasi BNN Lampung
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum DPP GRANAT H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH.

Medan, Gesuri.id - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan yang juga Ketua Umum DPP Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH. mengapresiasi keberhasilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Lampung menggagalkan transaksi sabu sebesar 1,5 Kg dan menembak mati bandar narkoba asal Lampung Tengah. 

"Saya mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya langkah tegas dan tindakan keras yang dilakukan BNN Provinsi Lampung, menembak pelaku sindikat Narkotik," ungkap Henry di Medan, Jumat (22/3/2019) malam di sela persiapan kegiatan Deklarasi Milenial Anti Narkoba, Medan, Minggu (24/3/2019) pagi yang dihadiri 30 ribu orang.

Henry meminta kita semua baik aparat maupun masyarakat untuk terus bekerja keras dalam perang memberantas Narkoba. "Jangan pernah kendor, dan jangan diberi ruang gerak, sikat terus bongkar sampai ke akar cari siapa pelaku di belakang mereka / asal barang dan terus dikejar arah distribusinya kemana," harap Henry.

Sebelumnya Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga dengan tegas menyatakan pihaknya tidak bermain-main dalam menindak pengedar narkotika.

Hal inipun dibuktikannya dengan tindakan tegas yang dilakukan pihaknya dalam menggagalkan transaksi sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah.

Dari empat tersangka yang melakukan transaksi sabu, BNNP Lampung menembak mati satu tersangka lantaran berusaha melawan dan melarikan diri.

Adapun keempatnya yakni Zulkifli, Zulkarnain, Roy Firmali yang merupakan warga Riau dan Andi Gunawan warga Natar yang ditembak mati.

"BNN tidak main-main, tidak ada maaf untuk bandar, dari pada merusak warga Lampung. Jadi para bandar (narkoba) bekerjalah yang lain, ya nanam-namam singkok atau ubi, harganya juga lumayan," ungkapnya dalam gelar ungkap kasus, Kamis 21 Maret 2019.

Tagam pun menuturkan ungkap kasus peredaran sabu seberat 1,5 kilogram di Lampung Tengah bermula dari informasi masyarakat.

"Kami mendapat informasi ada pengedaran narkotika yang mana baru didatangkan dari Pekanbaru Riau," ucapnya.

Quote