Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean memberi respon terkait kebijakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai dikerahkan untuk membantu pengamanan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari).
Sebelumnya, kebijakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mulai dikerahkan untuk membantu pengamanan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Kejaksaan Negeri (Kejari).
Hal ini seperti tertuang di dalam Surat Telegram (ST) Panglima TNI dengan nomor ST/1192/2025 yang terbit pada 6 Mei 2025.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Harli Siregar, membenarkan adanya kerja sama antara Kejaksaan dan TNI tersebut.
Melalui cuitan di akun X pribadinya, Ferdinand Hutahaean menyebut ini sebagai salag satu langkah mitigasi.
Langkah mitigasi yang dimaksudnya karena adanya potensi ancaman kepada kejaksaan khususnya setelah penetapan tersangka kasus satelit.
“Pengamanan yang diberikan oleh TNI AD pada Kantor Kejaksaan Timggi dan Kejaksaan Negeri menurut saya adalah mitigasi terhadap potensi ancaman kepada Kejaksaan terlebih pasca PENETAPAN TERSANGKA TERHADAP KASUS SATELIT (NAVAYO) DI KEMHAN OLEH KEJAKSAAN,” tulisnya dikutip Senin (12/5/2025).
“Saya mendukung..!!,” tegasnya.
Ferdinan juga menyebut langkah yang diambil ini sebagai salah satu langkah berani.
Mengingat pergerakan dari Kejaksaan Agung yang saat ini melakukan pembongkaran kasus korupsi.
“Langkah berani Kejaksaan Agung dalam membongkar banyak kasus korupsi, berpotensi melahirkan ancaman terhadap Kejaksaan,” tuturnya.
“Maka menurut saya, bagus kalau TNI memback up pengamanan di Kejati dan Kejari,” pungkasnya.
Sumber: fajar.co.id
