Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta, Wa Ode Herlina, S.I.Kom., MM, menegaskan pentingnya memastikan Jakarta sebagai kota global yang tidak meninggalkan warganya dalam proses pembangunan dan transformasinya.
Hal itu disampaikan Wa Ode saat menghadiri Diskusi Publik bertema “Bersama Menata Jakarta: Kota Global yang Tidak Meninggalkan Warganya” yang digelar Jaringan Masyarakat Madura Jakarta (JAMMA JAKARTA), Selasa (5/8/2025) di Gedung DHN 45, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Wa Ode menyampaikan bahwa meski Ibu Kota negara pindah ke IKN, Jakarta tetap akan menjadi pusat ekonomi nasional.
"Jakarta setelah keperpindahan ibu kota ke IKN akan tetap pusat ekonomi nasional. Perusahaan besar, perusahaan nasional, atau multi nasional, nanti akan dikantor di Jakarta, barang jasa dan keuangan, perbankan, saham bergerak melalui Jakarta," kata Wa Ode, dikutip pada Rabu (6/8/2025).
Ia menambahkan, Jakarta sebagai kota global ditantang untuk makin nyaman bagi aktivitas warganya. Persoalan banjir dan kemacetan menjadi prioritas yang harus terus diatasi.
"Kota Global di Jakarta ditantang untuk makin nyaman berkegiatan, banjir dan kemacetan harus terus di atasi," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Jakarta agar warga mampu meraih peluang dalam ekosistem bisnis dan teknologi global.
"Kemudian tuntutan Kota Global Jakarta, akan terus meningkatkan SDM pendidikan terbaik bagi warganya, tidak bisa ditawar kemampuan warga Jakarta untuk menangkap peluang, ketika terjadi pertemuan bisnis ditentukan oleh kapasitas warganya untuk produktif dan menguasai teknologi," ungkapnya.
Wa Ode juga menyampaikan bahwa Jakarta ke depan harus menjadi pusat inovasi nasional, dengan tetap memastikan bahwa seluruh warganya menjadi bagian dari pembangunan tersebut.
"Jakarta harus menjadi pusat inovasi bagi kemajuan bangsa di segala bidang. Semua kegiatan kemajuan di atas tentu Jakarta tidak meninggalkan warganya, justru jadi penggerak pembangunan kota," ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pelestarian identitas dan budaya lokal di tengah modernisasi, khususnya budaya Betawi sebagai fondasi karakter masyarakat Jakarta.
"Karena itu, identitas kota sudah ditetapkan tetap pada budaya Betawi, warga menjadi pelaku budaya sehingga terbangun masyarakat yang sejahtera, berkarakter, ramah, guyub dan gotong royong," ucapnya.
Mengenai tata ruang dan lingkungan, Wa Ode menegaskan pentingnya pembangunan hunian vertikal, pengentasan kawasan kumuh, dan perbaikan infrastruktur dasar.
"Lingkungan tinggal warga Jakarta juga harus ditingkatkan, pembangunan hunian vertikal adalah masa depan Jakarta. Daerah-daerah kumuh, intervensi agar jalan-jalan baik, saluran air, dan tiap rumah memiliki jamban, upaya warga mendapatkan pekerjaan atau usaha harus difasilitasi," jelasnya.
Sebagai wakil rakyat, Wa Ode memastikan bahwa DPRD akan terus mengawal setiap kebijakan pemerintah daerah agar berpihak pada masyarakat Jakarta secara menyeluruh.
"Sebagai Dewan kami tentu berperan untuk mengawal semua kebijakan Pemda, harus mengacu pada kepentingan warga. Perbaikan kehidupan warga dalam arti luas harus tergambar dari program serta prioritas anggaran APBD yang sekarang kita kawal. Yang pasti kami dari anggota Dewan tetap mengawal kepentingan masyarakat kota Jakarta," tuturnya.
Diskusi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Anggota DPRD DKI Kevin Wu, perwakilan Bapenda DKI Jakarta Andhika Ajie, pengamat tata kota Nirwono Yoga, serta ratusan peserta dari masyarakat, komunitas kepemudaan, aktivis, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil yang peduli terhadap isu tata kota dan keadilan sosial.