Ikuti Kami

Disabilitas Harap Ganjar Pranowo Jadi Presiden RI

Harapan itu terucap saat Ganjar mengunjungi Badan Unit Usaha Mandiri Posko Perjuangan Rakyat (BUMI Pospera).

Disabilitas Harap Ganjar Pranowo Jadi Presiden RI
Calon Presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Kalangan disabilitas mengharapkan capres, Ganjar Pranowo kelak terpilih menjadi Presiden RI.

Harapan itu terucap saat Ganjar mengunjungi Badan Unit Usaha Mandiri Posko Perjuangan Rakyat (BUMI Pospera) di Jakarta, Kamis (28/9).

Para difabel yang bekerja di BUMI Pospera pun langsung menyambut mantan gubernur Jawa Tena (Jateng) itu dengan sukacita.

Salah satu yang ikut menyambut Ganjar ialah Novita Fitri. Setelah bersalaman dan bercakap-cakap sebentar, Novita mengajak Ganjar berkeliling di BUMI Pospera untuk melihat aktivitas para penyandang disabilitas.

Baca: Semangat Kemanusiaan Ganjar Pranowo

"Mereka itu semuanya teman-teman disabilitas tunarungu, Pak,” ujar Novita yang berbicara dengan nada terbata-bata dan menggunakan bahasa isyarat.

Perempuan berusia 35 tahun itu menunjukkan kepada Ganjar bahwa para penyandang disabilitas yang bekerja di tempat itu bisa hidup mandiri. Mereka bekerja layaknya orang normal.

“Mereka bisa bekerja dengan baik dan terampil, sama dengan orang normal lainnya," tutur Novita.

Ganjar berkeliling melihat para difabel yang bekerja di berbagai unit BUMI Pospera. Ada yang mencuci mobil, menjadi montir, pekerja salon mobil, dan barista maupun pramusaji kedai kopi.

Sesekali Ganjar meladeni ajakan foto bersama. Ada pula yang meminta tanda tangannya.

Melihat para penyandang disabilitas bekerja dengan penuh semangat, Ganjar pun langsung mengacungkan dua jempolnya.

Syahdan, tokoh kelahiran 28 Oktober 1968 itu meminta sopirnya memasukkan mobilnya untuk dicuci di BUMI Pospera.

"Wah kebetulan ini, tolong mobil saya dicucikan, ya. Berapa kalau cuci mobil di sini?”tanya Ganjar.

Salah satu pekerja di BUMI Pospera menjawab pertanyaan Ganjar dengan bahasa isyarat. Tarif sekali cuci mobil ialah Rp 35 ribu.

Para para penyandang disabilitas itu langsung mencuci mobil Ganjar dengan penuh semangat.

Ganjar langsung tersenyum bangga melihat semangat para penyandang disabilitas itu dalam bekerja.

"Kamu keren. Terima kasih, ya," ujar Ganjar sembari mengacungkan dua jempolnya.

Setelah itu, Ganjar berkeliling melihat unit usaha lain di BUMI Pospera. Cukup lama Ganjar berkeliling menyapa para penyandang disabilitas yang sedang bekerja.

Setelah itu, Ganjar mengopi bersama di Kedai Kopi Gilles BUMI Pospera. Sembari minum kopi racikan barista setempat, Ganjar mendengarkan curhatan para penyandang disabilitas.

Banyak hal yang dibahas dalam obrolan tersebut, antara lain, harapan para penyandang disabilitas akan perhatian dari pemerintah terkait pekerjaan, akses pendidikan, pelatihan dan lainnya.

"Banyak di antara kami yang menganggur karena sulit mendapatkan pekerjaan. Banyak perusahaan yang tidak mau menerima peyandang disabilitas untuk bekerja," kata Reza Fahmi (40), penyandang disabilitas lainnya saat menyampaikan keluhannya di hadapan Ganjar.

Fahmi menegaskan para penyandang disabilitas tidak berbeda dari masyarakat lain. Mereka juga bisa bekerja dengan baik seperti lainnya, meski memiliki keterbatasan.

Oleh karena itu, Fahmi merasa senang bisa bertemu langsung dengan Ganjar untuk menyampaikan curahan hatinya. Pria 40 tahun itu juga mendoakan Ganjar menjadi presiden.

“Kami mengenal Pak Ganjar sejak lama. Kami tahu Pak Ganjar sangat peduli pada kelompok disabilitas. Kami berharap Pak Ganjar bisa jadi presiden dan bisa memperluas akses disabilitas agar bisa mandiri," harapnya.

Adapun Ganjar mengapresiasi para penyandang disabilitas di BUMI Pospera yang memiliki semangat tinggi untuk hidup mandiri.

“Saya mengapresiasi semangat teman-teman yang mau mandiri dan bekerja. Tentu mereka butuh pendampingan, maka negara harus hadir dalam hal ini," ucap Ganjar.

Baca: 3 Bandara Dibangun di Era Ganjar

Menurut Ganjar, para penyandang disabilitas tidak hanya butuh pendampingan, tetapi juga akses pendidikan.

Peraih gelar S.H. dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menegaskan sudah saatnya semua sekolah di Indonesia menjadi lembaga pendidikan inklusi agar bisa menampung kelompok disabilitas mengenyam pendidikan.

Selain itu, Ganjar juga menyinggung soal lapangan kerja bagi kalangan disabilitas. Menurut dia, harus ada langkah afirmatif untuk kalangan disabilitas.

“Pemerintah sepertinya harus memaksa pengusaha agar memberikan kuota pekerja bagi teman-teman penyandang disabilitas ini," katanya.

Quote