Ikuti Kami

Ganjar Sarankan Sopir Ketek di Pasar 16 Ilir Palembang Buat Koperasi

Menurut Ganjar, para sopir bercerita pendapatan mereka paling tinggi Rp 125 ribu, rata-rata Rp 100 ribu.

Ganjar Sarankan Sopir Ketek di Pasar 16 Ilir Palembang Buat Koperasi
Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

Jakarta, Gesuri.id - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui sopir perahu ketek di Sungai Musi kawasan Pasar 16 Ilir Palembang. 

"Tadi saya sempat ngobrol dengan sopir ketek, mereka mengeluhkan BBM yang susah didapatkan. Dengan pendapatan kecil mereka juga tidak bisa merawat ketek/perahu nya," kata Ganjar, Jumat (2/2).

BaCa: Ini Profil Singkat Ketua TPD Ganjar-Mahfud Provinsi Sumatera Selatan

Menurut Ganjar, para sopir bercerita pendapatan mereka paling tinggi Rp 125 ribu, rata-rata Rp 100 ribu. Para sopir berharap bisa dapat pinjaman, maka ini jadi hal yang menarik kalau bisa didata hanya dengan KTP saja, maka program KTP Sakti bisa masuk. 

Masih kata Ganjar, pada tingkat itu mereka butuh penyaluran kredit maka bisa dilakukan di tempat, sehingga  bisa diberikan bantuan ke mereka. 

"Tadi saya sampaikan pada para sopir perahu ketek, buatlah koperasi supaya bisa dapat pendamping dan bantuan dari pemerintah. Dapat kredit khusus usaha-usaha kecil," ungkapnya.

Selain itu Koperasi diharapkan bisa menyediakan solar dan menyediakan kredit dengan bunga rendah. Dengan begitu para sopir ketek bisa mendapatkan jaminan untuk solar, perbaikan ketek dan lain-lain.

Sementara itu Ganjar juga sempat melakukan tanya jawab dengan ibu-ibu yang hadir seperti berapa harga beras? Ibu-ibu menjawab Rp 15 ribu per kg. Harga gula berapa? Dijawab ibu-ibu Rp 18 ribu. 

BaCa: Ganjar-Mahfud Bersilaturahmi ke Kantor KWI

Itu contoh bagaimana kebutuhan pokok di masyarakat, bahwa problem ini cukup serius maka perlu diselesaikan.

"Ketika berdebat kita tidak bisa bicara konsep tanpa melihat di lapangan. Misal bicara harga tinggi yok kita turunkan, permasalahannya bisa ketemu kok," ungkapnya seperti yang dikutip melalui laman Tribunnews. 

Misal untuk peternakan ayam, kendalanya pada pakan berupa jagung yang naik. Harga dari Rp 5 ribu jadi Rp 9 ribu itu sudah tidak layak. Telur tidak bisa naik, maka rugilah di peternakan.

Quote