Ikuti Kami

Golkar Ingin Gandeng Ganjar? Hanya Cek Ombak Semata 

"Nah itu kalau yang bicara ketua umum itu karena ketua umum simbol dari partai maka pernyataan itu kredibel".

Golkar Ingin Gandeng Ganjar? Hanya Cek Ombak Semata 
Ilustrasi. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (sumber: suara.com)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno menilai keinginan Partai Golkar menggandeng Ganjar Pranowo untuk diduetkan dengan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024, hanya cek ombak semata. 

Baca: Ganjar Capres 2024? Hendrawan: Terlalu Cepat Bicara Pilpres

Terbukti, pernyataan itu tidak keluar langsung dari mulut Ketua Umum partai berlambang pohon beringin, Airlangga, melainkan disampaikan Waketum Nurdin Halid.

"Nah itu kalau yang bicara ketua umum itu karena ketua umum simbol dari partai maka pernyataan itu kredibel. Tapi kalau yang bukan ketua umum, ranting-ranting maka itu hanya berisik saja, hanya test the water hanya cek ombak saja, hanya membuat pasar politik jadi semakin seru," kata Hendrawan, Jumat (12/11).

Menurut Hendrawan yang seharusnya diperhatikan adalah ketua umum. Karena sikap ketua umum mencerminkan langkah partai yang ia pimpin. Karena itu, ia tidak menanggapi jauh apa yang dinyatakan Nurdin Halid terkait Ganjar.

"Karena pernyataan ketua umum sedikut banyak mengikat, kredibel dan kemudian mepresentasikan partai. Kalau yang lain-lain itu hanya kanan yang gemerincing," ujarnya.

Ia juga menekankan alasan mengapa PDI Perjuangan hingga saat ini partainya tak kunjung mengumumkan siapa capres yang akan diusung pada Pilpres 2024 mendatang. 

"Lho wong pemilihan presidennya masih jauh sekali," kata Hendrawan.

Lanjutnya, pelaksanaan Pilpres 2024 masih jauh sehingga PDI Perjuangan belum juga menunjuk siapa tokoh yang ingin mereka calonkan sebagai presiden. 

Baca: Pelanggaran! Anies Pinjam Uang Rp180 M Untuk Formula E

Diketahui, sebagai partai pemenang Pemilu 2019 dengan suara yang diperoleh, PDI Perjuangan memiliki hak untuk mengusung capresnya sendiri walau tanpa koalisi.

Menurut Hendrawan saat ini situasi politik memang sengaja dibuat ramai dengan pencapresan. Hal itu ujarnya untuk menghidupkan industri politik.

"Karena ada industri yang akan rugi kalau tidak ramai. Jadi itu sebabnya jangan terlalu menari di gendang lawan. Jadi kita tenang-tenang saja. Semakin tenang kita, semakin kita disegani," ujarnya. Dilansir dari suaracom.

Quote