Ikuti Kami

Putra: Infiltrasi “Luar” Harus Dijawab Narasi Ke-Indonesiaan

Para kader Partai yang aktif bermedia-sosial harus pertama-pertama memahami apa itu narasi ke-Indonesiaan.

Putra: Infiltrasi “Luar” Harus Dijawab Narasi Ke-Indonesiaan
Deputi Kepala BP Pemilu Bidang Komunikasi Politik PDI Perjuangan, Putra Nababan saat jadi pembicara di acara sosialisasi manfaat medsos di Kinasih Resort, Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (13/11). (Foto: gesuri.id/Imanudin)

Depok, Gesuri.id - Deputi Kepala BP Pemilu Bidang Komunikasi Politik PDI Perjuangan, Putra Nababan, menjelaskan kegiatan pembekalan kader bertujuan membentuk kader partai yang cakap memanfaatkan platform media sosial online. Utamanya, lanjut Putra, dalam rangka menyuarakan dan menggelorakan ideologi negara, Pancasila dan kebhinekaan.

Baca: Putra: Dengan Menggambar, Teladani Etos Perjuangan Pahlawan

"Cara kita berkomunikasi saat ini sudah berbeda dengan cara-cara sebelumnya. Banyak sekali anggota masyarakat sekarang berkomunikasi, menyampaikan pesan dan gagasannya, menggunakan media sosial. Jadi kader-kader PDI Perjuangan harus mengerti serta memahami dan memanfaatkan media sosial. Bahwa ideologi negara, Pancasila dan kebhinekaan, serta ideologi partai, itu perlu disuarakan, digelorakan melalui media sosial," jelas Putra saat ditemui di sela-sela acara sosialisasi manfaat medsos di Kinasih Resort, Cilangkap, Tapos, Depok, Selasa (13/11).

Caleg PDI Perjuangan Dapil DKI III itu pun juga menekankan pentingnya menyuarakan narasi ke-Indonesiaan.

"Karena kalau tidak, kita akan dihantam narasi dari 'luar'. Pihak 'luar' menginflitrasi Indonesia dengan narasinya. Jangan kita terseret narasi-narasi yang dibawa dari 'luar'," jelas Putra.

Putra melanjutkan, kader-kader Partai yang aktif bermedia-sosial harus pertama-pertama memahami apa itu narasi ke-Indonesiaan.

"Untuk itu kader-kader partai yang ada di media sosial itu wajib, pertama-tama, mengerti narasi kita apa, artinya mengerti narasi yang mencintai tanah air, mencintai ke-Indonesiaan," ucap Putra.

"Indonesia ini punya banyak narasi, punya banyak cerita, tentang cinta Tanah Air, kepahlawanan, kebudayaan, keberagaman, kesuksesan generasi muda kita, sampai kuliner, itu harus disuarakan dan digelorakan," Ia menambahkan. 

Setelah itu, Putra melanjutkan, kader-kader partai diharapkan tidak sekadar menjadi penangkal atau penyeimbang inflitrasi narasi-narasi dari luar, melainkan menjadi pelopor dalam menyuarakan narasi ke-Indonesiaan.

"Kader-kader partai harus menjadi pelopor untuk menyuarakan narasi nasional, narasi lokal, narasi budaya kita, narasi persatuan kita, narasi optimisme kita. Bukan penangkal, bukan penyeimbang, tapi pelopor. Penangkal dan penyeimbang sifatnya pasif, tidak ada kreativitas, berkebalikan dengan pelopor," jelas Putra.

Baca: Demokrasi Liberal Tak Sesuai Lagi dengan Kepribadian Bangsa

Untuk itu, Putra meminta para kader memelopori narasi-narasi ke-Indonesiaan secara disiplin. Ia menyerukan agar jangan sampai narasi dari luar yang malah mendominasi di rumah sendiri.

"Narasi-narasi ke-Indonesiaan itu datang tiadanya hentinya, tinggal kita berdisiplin untuk menarasikan itu, berdisiplin menyuarakan itu, di media sosial online. Jangan biarkan narasi dari luar mendominasi rumah sendiri," pungkas Putra.

Quote