Ikuti Kami

Demokrasi Liberal Tak Sesuai Lagi dengan Kepribadian Bangsa

Demokrasi liberal telah memunculkan caci maki terhadap pemerintah maupun antarkelompok atas nama kebebasan.

Demokrasi Liberal Tak Sesuai Lagi dengan Kepribadian Bangsa
Hidayat Nurwahid, Ahmad Basarah dan Siti Zuhro dalam diskusi MPR.

Jakarta, Gesuri.id – Indonesia dan Pancasila tidak bisa dipisahkan. Tidak ada Indonesia tanpa Pancasila, begitu juga sebaliknya. Apa pun warna kulitnya wajib menjaga kemerdekaan Indonesia hanya di atas lima sila Pancasila.

Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah mengatakan demokrasi liberal yang ada saat ini tidak sesuai lagi dengan kepribadian bangsa Indonesia. Dalam praktik keseharian, demokrasi liberal telah memunculkan caci maki terhadap pemerintah maupun antarkelompok atas nama kebebasan.

Baca: Ono: Demokrasi jangan Terciderai Permainan Mahar Politik

“Demokrasi liberal berujung pada kapitalisasi demokrasi itu sendiri. Akibatnya, modal atau kapital lebih menentukan tingkat keterpilian seseorang untuk menjadi wakil rakyat maupun pemimpin. Demokrasi liberal menghasilkan kapitalisasi demokrasi yang memunculkan hukum ekonomi dalam penentuan caleg dan calon pemimpin,” ujar Basarah.

Ia berbicara itu dalam diskusi MPR dengan tema ‘Memaknai Perjuangan Pahlawan Nasional’ bersama Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS Hidayat Nurwahid, Wakil Ketua MPR dari Fraksi PDI Perjuangan Ahmad Basarah serta pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro, di Komplek MPR, Selasa (13/11).

Basarah juga menyoroti, masalah masifnya provokasi, fitnah, hoaks, dan adu-domba di media sosial (medsos) atau proxy war menjelang pilpres 2019 ini, MPR RI meminta rakyat tetap bersatu dan konsisten menjaga dan mengawal Pancasila dan NKRI.

“Jadi, penjajahan bentuk baru saat ini adalah proxy war, hoaks, provokasi dan adu domba di medsos. Sehingga semua harus komitmen menjaga Pancasila dan NKRI sebagai warisan para pahlawan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Siti Zuhro memaparkan soal kapitalisasi demokrasi telah banyak merusak mentalitas wakil rakyat maupun pejabat. Padahal, ujarnya, partai politik sebagai penghasil kader pemimpin bangsa harus ikut membangun mentalitas yang baik.

Saat ini katanya,  begitu  maraknya korupsi, media massa juga ikut menjadi partisan sehingga sulit untuk menyampaikan kritik terhadap kondisi yang mengkhawatirkan tesebut.

“Parpol melalui pimpinannya harus bertemu, mau kemana negara ini. Kembalikan demokrasi ke jalan yang benar dengan kekuatan social society,” ujarnya.

Siti Zuhro menilai sejak 20 tahun terakhir, terjadi politisasi hampir di semua aspek termasuk media massa sehingga menimbulkan ketidakpercayaan antarsesama anak bangsa.

Baca: Pancasila "Way of Life" Bangsa

Siti Zuhro menyampaikan begitu pentingnya pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM), integritas, karakter, dan mentalitas agar bangsa ini tidak kehilangan dis-orientasi.

“Orientasi untuk membangun jati diri, dignity, kemandirian, kedaulatan, martabat untuk mendorong proses demokrasi yang sejahterakan rakyat. Bukan demokrasi liberal, dan ini tanggung jawab parpol,” katanya.

Quote