Boyolali, Gesuri.id – Persidangan Sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konsitusi (MK) masih berlangsung. Beberapa saksi dari kubu 02 mengaku berasal dari Kabupaten Boyolali. Salah seorang saksi, Beti Kristiyana, menyebut jalan ke Desa Juwangi, Boyolali belum beraspal. Bagaimana tanggapan Bupati Boyolali?
Menanggapi kesaksian Beti yang sebenarnya tidak berkaitan dengan sidang gugatan tentang hasil pemilu 2019, Bupati Boyolali yang juga Politisi PDI Perjuangan Seno Samodro menjelaskan jalan di Juwangi memang bukan aspal, namun dibangun dengan rigid beton
"Memang bukan aspal tapi cor beton kok," sebut Seno, Kamis (20/6).
Senada dengan Seno, Sekretaris DPU-PR Boyolali, Nyoto Widodo menyebut sejak awal jalan di Juwangi tidak menggunakan aspal namun rigid beton bertulang. Hal itu dikarenakan kondisi tanah disana yang merupakan tanah labil atau tanah gerak. Dengan demikian jika menggunakan aspal, akan cepat rusak.
"Jalan ke Juwangi tidak ada yang tanah, tidak aspal tapi rigid beton," ujar Nyoto.
Sebagai informasi, untuk menuju Kecamatan Juwangi, dari Boyolali Kota bisa ditembuh dari dua arah. Dari arah timur yakni melalui Kecamatan Andong, kemudian melintasi Kecamatan Kemudu dan menuju Juwangi. Sedangkan dari barat yakni melalui Kecamatan Karanggede, Kecamatan Wonosegoro hingga Juwangi.
Pemkab Boyolali di tahun 2019 ini juga telah menganggarkan dana sebesar Rp 5,5 miliar untuk peningkatan jalan Guwo-Kalimati (ruas jalan Karanggede- Juwangi). Kemudian peningkatan ruas jalan Cepresan-Kemusu dianggarkan Rp 2 miliar. Pelaksanaan perbaikan jalan berlubang dengan cara ditambal juga sudah dilakukan sebelum pemilu dan sebelum lebaran menggunakan anggaran Unit Reaksi Cepat (URC) DPU-PR.
