Ikuti Kami

Mama Emi: Melayani Rakyatlah Tujuan Akhir Kami!

Cawagub Mama Emi menjabarkan konsep penataan birokrasi dan pemberantasan korupsi secara lugas dan memukau.

Mama Emi: Melayani Rakyatlah Tujuan Akhir Kami!
Emilia Julia Nomleni

Jakarta, Gesuri.id – Tampil menawan, Cawagub NTT nomor urut 2, Emilia Julia Nomleni atau biasa disebut Mama Emi dalam debat kandidat kandidat. Jawaban lugas dengan logika terang benderang membuatnya bisa dibilang tampil terdepan di antara kandidat lainnya.

Dalam debat kandidat kedua dengan tema ‘Penataan Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi’ tersebut, Mama Emi bisa menjabarkan konsep pembangunan dari sudut pandang efektifitas aparatur sipil negara (ASN).

Baca: Tokoh Perempuan Muslim Jadi Relawan  Mama Emi   

Memulai acara debat, Mama Emi mengakui adanya sangkaan hukum yang sedang melanda pasangannya Marianus Sae. Meski begitu, dirinya meminta adanya azas praduga tak bersalah.

"Malam ini izinkan kami tegas, sekalipun langit runtuh, hukum harus ditegakkan," sebutnya dalam debat yang berlangsung di studio iNews, Jakarta, selasa (8/5) malam.

Dalam memberdayakan birokrasi sebagai bagian dari roda pemerintahan, Mama Emi menekankan perlunya konsep bahwa birokrasi sejatinya untuk melayani, bukan untuk dilayani. Di mana, dilakukan pengembangan kerja dengan berbagai pelatihan.

“Aparatur pemerintah sebagai penggerak birokrasi, wajib mendapatkan kesempatan dan kesejahteraan. Pejabat yang baik akan diberi kesempatan mengembangkan karir. Kerja bersama harus dimulai dari rumah,” terangnya.

Baca: Warga Sumba Timur Nilai Mama Emi Paling Kompeten

Sebagai satu-satunya perempuan, Mama Emi juga akan memperjuangkan kesempatan perempuan dalam berkarir menjadi ASN. Di mana, berdasarkan data kepegawaian ada 40% jumlah ASN perempuan. Namun, posisi jabatan strategis mulai dari eselon 4 hingga eselon 1 masih didomasi kalangan laki-laki. Mama Emi pun akan memberi kesempatan lebih luas kepada kalangan perempuan.

Kemudian, dalam menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien guna memenuhi kebutuhan masyarakat, kepemimpinannya akan menciptakan berbagai terobosan. Setidaknya ada empat caranya dalam melaksanakan amanah UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

Pertama, organisasi perangkat daerah membuat standar pelayanan minimum (SPM) sebagai standar operasional prosedur (SOP) dalam memberikan pelayanan. Kedua, menerapkan pelayanan publik terbuka sehingga masyarakat mendapatkan kemudahan.

“Ketiga, dalam banyaknya keluhan dalam proses perizinan, maka dikelola secara terpadu satu pintu. Keempat, dalam memberikan pelayanan, masyarakat harus tahu dia mau kemana,” imbuhnya.

Baca: Mama Emi Dapat Gelar Srikandi Putri Manggarai

Mama Emi juga yakin perlunya dibuat kode etik bagi para birokrat sebagai rambu-rambu yang menjadi pendamping SOP dalam bekerja. Di mana, perlu pula pencegahan adanya pungutan liar (pungli) dengan memperbanyak pola pembayaran non tunai, sehingga mengecilkan kesempatan adanya pungli.

"Sebagai komitmen pemberantasan korupsi, kami akan memaksimalkan upaya pencegahan, membenahi birokrasi, serta revolusi mental dimulai dari rumah, menanamkan untuk tidak mengambil hak orang lain," tegasnya.

Dalam menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah), perempuan yang sudah dua periode menjadi anggota DPRD Provinsi NTT ini merasa perlunya penguatan ekonomi rakyat serta memaksimalkan berbagai potensi seperti efektifitas aset daerah dan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah).

"Menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT bukanlah tujuan utama kami. Melayani rakyat lah tujuan akhir kami," sebut Mama Emi dalam menyampaikan pernyataan penutup.

Quote