Ikuti Kami

Milenial Jadi Penentu Kemenangan Gus Ipul-Puti

Dari survei ditemukan pemilih dengan rentang umur 17-21 tahun, suara ke Gus Ipul-Puti 44,2 persen, sedangkan ke Khofifah-Emil 30,8 persen

Milenial Jadi Penentu Kemenangan Gus Ipul-Puti
Cawagub PDI Perjuangan Jatim Mbak Puti Guntur Soekarno/istimewa

EVA Sorensen, pakar komunikasi politik menyebut bahwa ada tiga arena dalam inovasi politik yaitu institusi, proses dan kebijakan. Ketiga elemen itu kini menjadi elemen penting pada pertarungan Pilgub Jatim 2018 terutama dalam meraih suara pemilih dari kalangan milenial. Kenapa bisa seperti itu?

Begini alasannya. Institusi dalam hal ini partai politik menjadi faktor yang turut dilihat oleh generasi milenial. Mereka punya caranya sendiri dalam mencari tahu apakah partai politik tersebut benar-benar memiliki program yang real untuk menampung semua kreativitas mereka di Jawa Timur atau hanya sekedar php belaka.

Baca : Adu Jempol di Era Disruptif Media

Berikutnya adalah proses. Para pemilih milenial tentunya melihat sosok yang disodorkan oleh partai politik dalam membangun Jawa Timur. Mereka melihat apakah sosok tersebut termasuk bagian yang dilahirkan dari proses generasi milenial atau malah generasi sebelumnya?

Dan berikutnya adalah kebijakan. Apakah sosok tersebut sudah merepresentasikan kelompok mereka atau belum? Wajah representasi ini bisa dilihat dari berbagai faktor seperti alasan internal misalnya usia, kesamaan minat dan hobi sampai alasan eksternal apakah memiliki keberpihakan terhadap generasi milenial yang diwujudkan oleh berbagai macam program andalan yang diusung.

Tapi indikasi itu juga harus disinkronkan dengan tiga karakteristik utama dari generasi milenial. Pertama karena faktor connected, creative, and confidence. Connected atau koneksi karena mereka sebagai pribadi yang pandai bersosialisasi terutama di dalam komunitasnya. Mereka juga aktif berselancar di media sosial dan internet.

Kedua, karena mereka kreatif, generari milenial adalah orang-orang yang berjiwa muda yang berpikir out of the box, kaya dengan berbagai ide dan gagasan, serta mampu mengkomunikasikan ide dan gagasannya dengan baik. Mereka boleh dikatakan sebagai generasi kreatif. Sebagai bukti, saat ini industri kreatif yang dimotori anak-anak muda berkembang pesat.

Karakteristik ketiga ialah kepercayaan diri, karena generasi milenial adalah orang-orang yang sangat percaya diri, berani mengemukakan pendapat, dan tidak sungkan berdebat melalui media sosial.

Baca : Adu Kuat Gerakan Tagar Membidik Milenial di Linimasa

Bila ini sudah match barulah kita bicara pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Gus Ipul-Puti. Berdasarkan Survei Polmark Indonesia mengungkap ada kecenderungan sikap generasi milenial Jawa Timur yang lebih memilih calon Gubernur dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno atau Gus Ipul-Mbak Puti, daripada Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

Dari survei tersebut ditemukan pemilih dengan rentang umur 17-21 tahun, suara ke Gus Ipul-Puti 44,2 persen, sedangkan ke Khofifah-Emil 30,8 persen. Adapun untuk pemilih usia 22-30 tahun, Gus Ipul-Puti menggaet 47,2 persen, sementara Khofifah-Emil sebesar 25,5 persen. Sementara sisanya masih dirahasiakan dan belum menentukan pilihan.

Survei ini dilakukan pada 6-11 Februari 2018 dengan responden sebanyak 1.200 orang. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil tersebut juga menunjukan bahwa generasi milenial tidak memilih berdasarkan kedekatan usia. Mereka sangat independen, berpikiran kritis, dan langusng melihat pada program yang ditawarkan para paslon. Sama sekali tidak melihat berdasarkan usia paslon.

Survei juga menyebutkan bahwa citra sosial tidak terlalu memengaruhi generasi milenial. Yang paling penting adalah bagaimana menghadirkan ide program pro-generasi milenial serta mengeksekusi berbagai gagasan tersebut. Jadi jika kemudian Emil yang tampil dengan gaya bergitar sama sekali tidak dilirik alias tidak punya dampak apapun di lapangan.

Adapun untuk penggarapan isu milenial, Puti berhasil meraih simpati kalangan milenial. Pasangan dari Cagub Gus Ipul ini punya kekuatan jaringan yang dianggap mampu untuk mewujudkan beragam isu milenial yang sudah ada dalam berbagai macam program andalan. Mereka sadar bahwa program yang bagus tanpa ada kekuatan jaringan politik sama sekali nothing.

Keunggulan lainnya adalah ada pada kekuatan ide program yang menjadi alasan mengapa Gus Ipul-Puti mengungguli Khofifah-Emil di segmen milenial. Gus Ipul-Puti beberapa kali menyatakan keseriusannya menggarap startup, ekonomi kreatif, pendidikan gratis, kesiapan berkolaborasi dengan inovator sosial. Berbeda dengan wacana yang dibangun Emil yang sepertinya masih mengawang.

Karenanya sampai sekarang, generasi milenial tanah air, dipercaya memegang peranan yang sangat penting dalam momen Pilkada 2018. Jadi barang siapa yang mampu merangkul generasi muda, maka akan keluar sebagai pemenang. Jumlah milenial ini mencapai 40 persen dari daftar para pemilih di masing-masing provinsi.

 

Menarik untuk disimak apakah pada saatnya nanti kalangan pemilih milenial akan menjadi penentu kemenangan untuk Gus Ipul Puti nanti? Mari sama sama kita tunggu hasilnya.

Quote