Ikuti Kami

Ada Tiga Keteladanan Utama dari BJ Habibie

Adi Sutarwijono: Pertama, ketulusannya mencintai Indonesia

Ada Tiga Keteladanan Utama dari BJ Habibie
Alamarhum BJ Habibie.

Surabaya, Gesuri.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya yang juga Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono, menjabarkan ada tiga keteladanan utama yang bisa dipetik dari Presiden ke-3 BJ Habibie. 

Seperti diketahui, BJ Habibie telah wafat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta pada Rabu (11/9) sekitar pukul 18.00 WIB. 

Baca: Megawati: BJ Habibie Tokoh Inspiratif, Indonesia Kehilangan

Adi Sutarwijono, seperti dilansir dari suryamalang.tribunnews.com, Kamis (12/9) mengatakan turut berduka cita atas meninggalnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.

“Ada tiga keteladanan utama yang bisa diambil dari Habibie. Pertama, ketulusannya mencintai Indonesia,” ucap Awi,  Kamis (12/9).

Walaupun menjadi sosok fenomenal di bidang teknologi dunia terutama di bidang kedirgantaraan dan banyak negara sangat menghormatinya, Habibie tidak lupa pada Indonesia.

“Hidup beliau diistimewakan di Jerman, tapi kecintaan kepada negeri membuatnya pulang, bersusah-payah, dan jungkir-balik membangun dunia teknologi Indonesia,” ujarnya.

Kedua, inovasi-inovasi teknologinya. Menurut Awi, anak-anak muda perlu meneladani kiprah fenomenal Habibie di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Dengan berbagai kemudahan pendidikan yang disediakan Pemkot Surabaya, anak-anak muda harus memanfaatkannya untuk menekuni ilmu pengetahuan secara total,” jelasnya.

Ketiga, inspirasi cinta dan kasih sayang. Kisah kasih sayang Habibie, istri, dan keluarganya telah menginspirasi banyak orang.

“Nilai-nilai kesetiaan, cinta, dan kasih sayang Pak Habibie dan Ibu Ainun harus menjadi cermin bagi kita semua untuk mengokohkan keluarga sebagai peletak dasar revolusi mental,” terang Awi.

Terkait Kota Surabaya, Awi mengungkapkan peranan BJ Habibie dalam membangun industri pertahanan matra laut amatlah besar.

Pria yang akrab disapa Awi ini mengungkapkan BJ Habibie mempunyai jasa besar bagi Surabaya, khususnya memperkuat industri pertahanan matra laut yang berbasis di Surabaya dengan membesarkan PT PAL.

“Sebagai Bapak Teknologi Indonesia, beliau adalah inisiator, dan peletak fondasi pembangunan industri pertahanan,” ujarnya.

“Khusus untuk matra laut, yang basisnya di Surabaya dengan kelahiran PT PAL, di mana beliau pernah menjabat sebagai direktur utama,” Awi menambahkan kepada suryamalang.com, Rabu.

Saat menjabat sebagai Menristek sekaligus Dirut PT PAL pada tahun 1985, Habibie meresmikan status PAL menjadi persero.

Menurut Awi, momentum tersebut merupakan babak baru bagi modernisasi industri pertahanan nasional, khususnya matra laut.

“Ada masa di mana Pak Habibie punya hubungan intens dengan Surabaya, yaitu ketika beliau membesarkan PT PAL sebagai penopang terdepan alat utama sistem persenjataan terutama untuk pertahanan matra laut,” ia menjelaskan.

“Pak Habibie mengemban jabatan itu tak lama setelah beliau dipanggil pulang kembali ke Tanah Air dari Jerman oleh Presiden Soeharto,” lanjut Awi.

Baca: Presiden Jokowi Kenang Habibie Sebagai Bapak Teknologi

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini menambahkan kemajuan industri pertahanan matra laut Indonesia sampai sekarang menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mampu memproduksi dan menguasai teknologi kapal selam, tak lepas dari jasa Habibie.

“Dan yang membanggakan, itu tempatnya di Surabaya, termasuk kapal selam sekarang dibikin di Surabaya,” jelas Awi.

Ikatan sejarah Habibie dengan Surabaya tersebut bisa menjadi teladan dan inspirasi bagi kaum muda Surabaya.

Quote