Ikuti Kami

Banteng Jatim Ajak Milenial Berani Terjun ke Dunia Politik

Kesuksesan PDI Perjuangan memenangkan kader di sejumlah daerah di Jatim menjadi salah satu tolak ukur yang patut dipertimbangkan.

Banteng Jatim Ajak Milenial Berani Terjun ke Dunia Politik
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno.

Surabaya, Gesuri.id – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur mengajak milenial untuk memberanikan diri terjun ke dunia politik tanah air.

Kesuksesan PDI Perjuangan memenangkan kader di sejumlah daerah di Jatim menjadi salah satu tolak ukur yang patut dipertimbangkan.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari Bisowarno menerangkan PDI Perjuangan pada pilkada 2020 banyak mengusung kader muda. Sebab saat ini mayoritas masyarakat di Indonesia merupakan anak muda.

Baca: HUT ke-48 PDI Perjuangan, Ini Harapan Ahmad Basarah

Untari mengutip data sensus penduduk 2020. Pada survei tersebut, Generasi Z (lahir pada kurun tahun 1997-2012) mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah 270,2 juta jiwa.

Kemudian, generasi milenial yang lahir periode 1981-1996 mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen. Sedangkan, generasi Post-Gen Z atau lahir setelah 2013 mencapai 10,88 persen.

"Kalau ditotal, anak muda ini bisa mencapai 70 persen. Maka DPP PDI Perjuangan memberikan peluang kepada generasi muda untuk memimpin daerah karena potensi di masa depan mayoritas penduduknya adalah usia muda saat ini," kata Untari dalam diskusi virtual bertajuk 'Kiprah Pemimpin Muda di Jawa Timur', Minggu (24/1).

Untari yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini berpesan kepada para kepala daerah terpilih untuk membuat program berdasarkan data kependudukan. Sehingga tepat sasaran.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim, Deni Wicaksono menambahkan bahwa acara ini bertujuan untuk bertukar ilmu dan pengalaman diantara para kepala daerah. Sekaligus, mendengar bagaimana rencana ke depan.

Selain itu, juga bertujuan merangkul kelompok milenial agar berani berpolitik dan berjuang bersama PDI Perjuangan. 

"PDI Perjuangam telah dan akan terus memberikan kesempatan kepada anak muda untuk berjuang bersama," kata Deni.

Sekalipun masih muda, para kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan memiliki program yang menyasar berbagai kelompok sosial masyarakat. Pada acara ini, para kepala daerah terpilih silih berganti menyampaikan gagasan program di masing-masing daerahnya.

Misalnya, Bupati Trenggalek terpilih M Nur Arifin yang akan menyiapkan program pembangunan desa wisata. 

"Kami lokalkan gagasan internasional agar bisa diterapkan di desa. Paling mudah, membangun desa wisata," kata Mas Ipin dalam diskusi ini.

Membangun desa wisata dinilai akan mewujudkan 18 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) desa. "Ini akan menjadi tonggak pembangunan dan ekonomi desa. Sebab, akan sekaligus membangun ekonomi, budaya, hingga alam," katanya.

Berbeda halnya dengan Bupati Kediri terpilih Hanindhito Himawan Pramono yang memiliki program di pertanian. Mengingat potensi produksi cabai di Kediri yang mencapai 180 juta ton pertahun.

Sejumlah langkah disiapkan untuk bisa menyerap cabai. Di antaranya, diversivikasi produk. "Misalnya daerah penghasil cabai, jangan jualan cabai, namun jualan olahan cabai," katanya.

Baca: Kirana Yakinkan Politik Bukan Lagi Momok bagi Kaum Milenial

Ke depan pihaknya akan menarik investor untuk membangun pabrik olahan cabai di Kediri. "Kami akan menarik pabrik besar: minuman kemasan hingga pabrik olahan. Petani harus punya nilai tawar sehingga harga cabai tak dipermainkan tengkulak" katanya.

Bupati Gresik terpilih Fandi Akhmad Yani menyiapkan program penyediaan subsidi pupuk untuk petani. Mengingat banyak petani kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

"Kami bertemu dengan koorporasi (pabrik pupuk). Ke depan, pemerintah harus berani ambil risiko dengan menebus pupuk non subsidi dengan APBD. Ternyata, ini bisa. Sehingga pupuk non-subsidi bisa masuk ke petani dengan harga subsidi," katanya.

Quote