Ikuti Kami

Djarot Beberkan Kronologi Murad Marah-marah Sambil Memukul Meja

Sesuai AD/ART Partai nomor 25a, salah satu pasalnya menyebutkan melarang suami istri untuk berbeda partai.

Djarot Beberkan Kronologi Murad Marah-marah Sambil Memukul Meja
Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat buka suara soal alasan DPP PDI Perjuangan memecat Murad Ismail dari jabatan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

Djarot pun menceritakan kronologi pemberhentian Murad Ismail bermula saat DPP PDI Perjuangan mendapat informasi bahwa istri Murad, mencalonkan diri ke PAN sekaligus mundur dari Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

"Berdasarkan bukti-bukti yang ada, maka sesuai mekanisme partai, DPP partai memberikan surat tugas kepada saya Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi dan Pak Komarudin Watubun sebagai Ketua Bidang Kehormatan sampai Pak Utut Adianto sebagai Wasekjen bidang internal, untuk klarifikasi di DPP partai, itu hari Jumat, beliau hadir," kata Djarot saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Kamis (11/5).

Baca: Pembebastugasan Murad Ismail Akibat Sikapnya Kurang Terpuji

Dalam kesempatan itu, Djarot pun mempersilakan Murad untuk memberikan penjelasan soal istrinya yang bergabung dengan PAN. Karena, sesuai AD/ART Partai nomor 25a, salah satu pasalnya menyebutkan melarang suami istri untuk berbeda partai.

Namun, Murad justu tak terima dan marah-marah.

"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin, malah beliau marah-marah. Oleh sebab itu, setelah kita mau memberikan penjelasan tentang aturan ini, Pak Murad Ismail itu meninggalkan ruang pertemuan," ungkap Djarot.

Atas kejadian itu, Djarot pun melaporkan sikap itu kepada DPP Partai dan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Sehingga, diputuskan agar memberhentikan Murad Ismail sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.

"Ini menunjukkan bahwa kader partai dilarang untuk arogan, dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji. Kalau melakukan itu pada kita seperti itu, bagaimana dia akan melakukan hal jauh yang lebih hebat kepada rakyatnya?" tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca: Riyanta Gelar Sosialisasi & Pendidikan Pemilih di Balai Desa Geneng

Djarot pun menjelaskan, DPP PDI Perjuangan lalu mengangkat Benhur Watubun yang merupakan ketua DPRD Maluku untuk menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku dan Mercy Barend sebagai Sekretaris DPD Maluku.

"Ini menunjunkan bahwa kader partai dilarang untuk arogan, dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang terpuji. Kalau melakukan itu pada kita seperti itu, bagaimana dia akan melakkan hal jauh yang lebih hebat kepada rakyatanya," ungkap Djarot.

"Kita harus memilih pemimpin-pemimpin yang menunjukkan seluruh kader partai, ini peringatan, bahwa kader PDI Perjuangan harus menunjukkan satu karakter untuk melayani, untuk mengayomi, dan untuk bisa memberikan suri tauladan kepada masyarakatnya. Mereka-mereka yang mengabaikan nilai-nilai etika dan moral apalagi sebagai pelayan masyarakat dan juga kader partai, perlu diberikan sanksi yang tegas," jelasnya.

Quote