Kukar, Gesuri.id - Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) periode 2021-2024 menggantikan Solihin.
Hal itu berdasarkan SK penetapan Edi sebagai ketua DPC PDI Perjuangan diterbitkan pada 15 November 2021 dan diterimanya SK tersebut.
“Sebelum ditetapkan menjadi ketua, mekanisme sesuai aturan partai telah dijalankan termasuk diskusi bersama kader DPC PDI Perjuangan Kukar,” kata Edi Damansyah pada rapat Konsolidasi PDI Perjuangan Kaltim, di Tenggarong, Sabtu (20/11).
Baca: Bung Karno, Jokowi, dan Ibukota Negara Masa Depan
Lanjutnya kenapa hal tersebut disampaikan, tentunya dirinya tidak ingin PDI Perjuangan Kukar yang saat ini mendapat amanah masyarakat Kukar, tidak bisa menunjukkan kekompakan, tidak bisa menunjukkan persatuan dan kesatuan kita.
Edi menegaskan hal itu penting dia sampaikan karena isu berkembang ada upaya mempengaruhi kader PDI Perjuangan Kukar, bahwa dirinya berupaya merebut kepemimpinan DPC PDI Perjuangan Kukar.
“Saya luruskan bahwa isu yang dibangun itu tidak benar. Mari kita galang persatuan agar DPC PDI Perjuangan Kukar semakin solid,” ajak Edi Damansyah.
Dikemukakannya bahwa kepada kadernya PDI Perjuangan Kukar, bahwa jabatan Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar bisa datang dan pergi, silih berganti dan itu menjadi proses alami di organisasi.
Oleh karena itu dia meminta loyalitas bukan kepada pribadi Ketua DPC PDI Perjuangan Edi Damansyah, tapi kepada Partai.
Baca: Banteng Kaltim Bidik Kemenangan di Pilkada & Pemilu
“Melalui rapat konsolidasi ini, saya mengajak kader terus menyatukan dan menguatkan diri, serta memahami perbedaaan sebagai dinamika berpolitik,” ucapnya.
Edi Damansyah menambahkan adanya perbedaan bisa dimusyawarahkan dengan baik. Harus punya jiwa besar mengedepankan kepentingan partai.
“Tidak ada artinya seorang Edi Damansyah baik sebagai kepala daerah maupun Ketua DPC PDI Perjuangan Kukar, manakala bekerja sendiri. Saya harap kader PDI Perjuangan harus terus bersama dan bersatu memberikan yang terbaik untuk Kutai Kartanegara,” ujar Edi Damansyah.
