Ikuti Kami

Eva: Rupiah Korban Kebijakan Trump Naikkan Suku Bunga Fed

Kebijakan Amerika sangat memukul, terurama pada negara-negara 'emerging market', termasuk Indonesia.

Eva: Rupiah Korban Kebijakan Trump Naikkan Suku Bunga Fed
Presiden AS Donald Trump.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari memastikan terpuruknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerima Serikat (AS) karena kebijakan Presiden Donald Trump yang menaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed).

Baca: Eva: Depresiasi Rupiah Jangan Dijadikan “Bola Politik”

“Saya ingin lebih dalam saja, bahwa isu kita sebetulnya depresiasi rupiah karena menguatnya dolar, dan menguatnya dolar ini dipicu karena kebijakan Trump, menaikkan suku bunga,” kata Eva Sundari dalam diskusi publik di Ruang Pressroom DPR-RI, Kamis (6/9).

Dikatakan Eva, kebijakan Amerika ini sangat memukul, terurama pada emerging market, hingga yang menjadi korban adalah mata uang rupiah.

“Sebetulnya bukan Trump, tetapi bank sentral sana, menaikkan suku bunganya dan strategi ataupun kebijakan dari Amerika ini memukul terutama adalah emerging market, jadi yang menderita adalah yang mengalami depresiasi rupiah,” ujarnya.

Anggota Komisi XI DPR-RI ini menuturkan, kenaikan suku bunga juga berdampak buruk bukan hanya buat mata uang Indonesia, tapi juga beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand dan Vietnam. Meski begitu, Indonesia lebih merasakan dampak dari naiknya suku bunga yang dilakukan oleh Amerika.

Baca: Eva: Jangan Bangun Sentimen Negatif Soal PelemahanRupiah

“Kita pahami bahwa diantara Asian, Indonesia cukup besar depresiasinya dan yang paling kuat yaitu Thailand dan Vietnam, karena ekspornya bagus dan impornya itu contents. Dari impornya itu industrialisasi mereka rendah,” ucapnya.

Diketahui, nilak rupiah terus terpuruk diangka Rp 14,965.00 per satu dolar Amerika Serikat berdasarkan data dari Bank Indonesia pada, 6 September 2018.

Quote