Ikuti Kami

Japorman Saragih: Demokrasi ala PDI Perjuangan Terbaik

Japorman meyakini, Megawati tak sembarangan dalam menentukan Ketua DPC dan DPD PDI Perjuangan. Namun, melalui pertimbangan matang.

Japorman Saragih: Demokrasi ala PDI Perjuangan Terbaik
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Japorman Saragih saat ditemui Gesuri.id di sela Kongres V PDI Perjuangan di Bali, (10/8) - Foto: Nurfahmi Budi Prasetyo/Gesuri.id

Denpasar, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Japorman Saragih membantah partainya tak mengusung semangat demokrasi, lantaran Megawati Soekarnoputri terpilih kembali sebagai Ketua Umum.

Dia mengingatkan, keputusan tersebut berdasarkan aspirasi para kader "partai banteng". Dengan suara bulat. "Tidak ada komando. Benar-benar aspirasi bawah," ujarnya kepada Gesuri sela Kongres V PDI Perjuangan di Bali, beberapa waktu lalu.

Dirinya pun menepis tudingan miring ihwal proses pemilihan Ketua DPC dan DPD PDI Perjuangan. Meski keputusan berada di tangan Ketua Umum, menurut Japorman, itu merupakan langkah terbaik, dibandingkan demokrasi suara terbanyak.

"Ini yang paling pas. Kalau one man one vote, memberikan kebebasan kepada semua orang untuk mencalonkan, hasilnya begini-begini saja," kata dia.

"Justru kalau saya lihat, bisa lebih jelek. Dijadikan mainan politik. Akhirnya, nanti suatu saat, demokrasi sesungguhnya tidak akan terwujud. Akhirnya, ujaran kebencian yang terjadi," tambahnya mengingatkan.

Japorman meyakini, Megawati tak sembarangan dalam menentukan Ketua DPC, DPD dan Pengurus DPP PDI Perjuangan. Namun, melalui pertimbangan matang.

"DPP tentu tidak akan memilih dan menetapkan orang yang tidak punya prestasi, yang tidak mumpuni sebagai ketua. Jadi, lebih kepada rekam jejak dan kualitas," ucapnya.

Karenanya, menurut dia, sebaiknya pemilihan kepala daerah kembali dilakukan di DPRD setempat. Sehingga, meminimalisasi terjadinya politik uang.

"Coba bayangkan, pilkada mengeluarkan sekian puluhan-ratusan miliar. Kalau semua keluarkan seperti itu, tapi hasilnya? Saya, sih, cari orang-orang pintar dulu. Pernah turun ke masyarakat, punya keteladanan," tuturnya.

Sedangkan pemilihan anggota dewan, baginya, selayaknya menggunakan sistem tertutup dan memakai nomor urut. "Asal betul-betul objektif, saya pikir, tidak ada masalah," pungkas Japorman.

Quote