Jakarta, Gesuri.id - Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PDI Perjuangan, Jeffry Waworuntu melihat budaya di Indonesia sebagai salah satu cara untuk mempersatukan bangsa dan negara.
Jeffry mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan budaya.
Baca: Caleg Artis, PDI Perjuangan Tegaskan Tidak Asal Comot
"Saya rasa lewat kebudayaan ini kita bisa mempersatukan bangsa. Salah satu faktornya untuk mempersatukan bangsa dan mejaga perbedaan adalah budaya ini sendiri," ujar Jeffry saat dihubungi Gesuri.id, Kamis (16/8).
Dia memberikan contoh seperti bahasa, tari-tarian, makanan hingga ekonomi kreatif seperi industri tekstil yang meliputi kain tenun dan kain batik.
"Jadi inilah dia, inilah momentum kita sebagai generasi muda dan juga momentum perubahan itu bisa kita lakukan dan bisa kita proklamirkan kepada masyarakat," ucap suami dari salah satu Diva Pop Indonesia, Ruth Sahanaya ini.
Lebih lanjut, bacaleg dari daerah pilihan (dapil) Maluku ini mencontohkan upaya keras Bung Karno dalam meperkenalakan budaya Indonesia melalui makanan yang tersaji saat Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Bandung tahun 1955 yang pernah dituangkan ke dalam tulisan berjudul 'Mustika Rasa'.
Di situ Presiden pertama RI ini menghadirkan aneka masakan nusantara yang tak kalah nikamtnya dengan masakan-masakan negara lain.
"Maka kita harus tetap meperkenalkan, memperkuat jati diri kita bahwa makanan kita juga berselera dan bercitra rasa tinggi," tambahnya.
Bagi Jeffry, PDI Perjuangan selama ini sangat konsisten dalam memperkenalkan budaya di Indonesia di mata dunia internasional. Karenanya bersama dengan para seniman nusantara, dia akan terus maju berjuang mengenalkan budaya Indonesia di luar maupun dalam negeri sendiri.
Baca: Masinton ke Caleg Artis: Tugas di DPR Jangan Jadi Sampingan
Adapaun sebutan seniman nusantara sendiri berasal dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk merujuk pada kelompok seniman yang bergabung menjadi kader banteng.
"Jadi seniman nusantara itu adalah sebuah komunitas seniman PDI Perjuangan di mana kita tidak melihat suku, agama dan ras. Nah, kader-kader inilah yang dikumpulkan menjadi satu yang kemudian dinamakan oleh Ibu ketum sebagai seniman nusantara," imbuhnya.
