Ikuti Kami

Ketika Senior PDI Perjuangan Kenang ‘Jas Merah’

PDI Perjuangan selaku pemenang Pilkada Serentak 2018 tidak pernah melupakan sejarah.

Ketika Senior PDI Perjuangan Kenang ‘Jas Merah’
Ribuan kader memenuhi halal bihalal DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (8/7). foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi

Jakarta, Gesuri.id - Halal Bi Halal pengurus DPD, DPC, PAC, Ranting dan sayap partai se-DKI Jakarta di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (8/7), politisi muda PDI Perjuangan Putra Nababan membangkitkan semangat 'Jas Merah'.

Karena sebagai partai pemenang Pilkada Serentak 2018 tidak pernah melupakan sejarah berdirinya partai bergambar banteng moncong putih,

Baca: Sabam Sirait Ingatkan Kader Jaga Keutuhan NKRI

"Ada yang tahu jas merah? Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Partai pemenang tidak pernah melupakan sejarah. Sejarah adalah masa lalu dan masa depan," ucap Putra.

Dia mencontohkannya beberapa orang senior partai yang tak pernah lelah untuk terus berjuang dan berpolitik di usai senja.

"Ini adalah sejarah kita di depan, mereka adalah masa depan kita. Berpolitik itu nggak pakai umur. Itu sepanjang hidup dia," kata Putra di hadapan para senior partai yang hadir saat itu.

Salah satu senior partai, Tarmidi Edi Suwarno mengenang karir berpolitik di PDI Perjuangan. Menurutnya, pengalaman politiknya ibarat sayur asem, penuh suka duka.

"Karena apa? Tujuan berpolitik adalah tidak lain dan tidak bukan merebut kekusaan. Kalau kekuasaan sudah kita rebut, maka kita bakal lebih baik sesuai dengan ideologi partai politik yang kita anut, itu yang harus kita jalankan," ucap Tarmidi.

Tarmidi bangga dengan PDI Perjuanga karena lahirkan 3 pemimpin negara untuk memimpin Indonesia yaitu Soekarno, Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. 

Dia mengatakan tidak ada partai politik lain yang memiliki presiden dengan ideologi Pancasila murni dan tidak menyimpang dari ajaran Bung Karno. 

"Kalau jaman saya dulu, jangankan jadi pengurus, jadi anggota aja takut. Saya dulu jadi Komdes itu nggak dipilih, harus berani apapun resikonya, bendera PDI Perjuangan sudah kita kibarkan, pantangn untuk kita turunkan kembali. Perjuangan itu sesuai apa yang dikatakan Bung Karno 'apa yg kau berikan terhadap nusa dan bangsa dan tanah air?' kalau kamu punya bunga, kasih bunga, kalau kamu punya duit ya kasih duit. Kita tetep eksis memperjuangkan PDI Perjuangan dengan landasan ideologi Pancasila bisa mengatur NKRI dari sabang sampai merauke," imbuhnya.

Baca: Sabam Sirait tak Pernah Absen dalam setiap Pergerakan Partai

Pengalaman yang sama juga dialami oleh Audi Tambunan. Dia menuturkan kondisi saat ini sangat jauh berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu.

"Kami berdua pada waktu itu, pada tahun 95-97, apa yang dikatan oleh Putra (Putra Nababan), kami tidur di trotoar itu biasa. Tapi sekarang saya lihat, kece2 bajunya, dan mudah diatur. Kami berjuang ini tanpa pamrih, tanpa pamrih, jujur tanpa pamrih," tegas mantan mantan penasehat Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta ini.

Lain halnya apa yang dirasakan Mustaman, ia merindukan saat berkumpul dengan rekan sejawat di PDI Perjuangan. Karena menurut kakek dari 22 orang cucu ini menyambut baik acara ini, karena bisa menjadi obat penawar rindu.

Quote