Ikuti Kami

Megawati Minta Kaum Muda Tak Takut Berinteraksi Dengannya

Megawati mengungkapkan dirinya sering diajari banyak hal oleh cucu-cucunya tentang serba-serbi anak muda kekinian. 

Megawati Minta Kaum Muda Tak Takut Berinteraksi Dengannya
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam acara "Bu Mega Bercerita" di kantor DPP PDI Perjuangan, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (7/1). (Foto: gesuri.id/Imanudin)

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta kepada kaum muda untuk tidak perlu merasa takut ketika berinteraksi dengan dirinya. Megawati bercerita, bahwa dirinya dibentuk dalam lingkungan kepresidenan sejak kecil. Hal tersebut memang yang membuatnya, sebagaimana dikatakan olehnya sendiri, "menjadi seorang yang sangat protokoler".

Baca: Hasto Sebut Politik Megawati Penuh Sentuhan Kemanusiaan

Namun dengan latar belakang tersebut, Megawati mengaku sangat dekat dan terbuka dengan cucu-cucunya, generasi yang lahir belakangan dan sepantaran dengan anak-anak muda milenial Indonesia saat ini.

"Untung sekali saya sudah menjadi nenek, dengan cucu tujuh, yang kira-kira belum seumuran kalian tetapi sudah menuju seperti kalian," ucap Megawati dalam acara "Bu Mega Bercerita" di kantor DPP PDI Perjuangan, Cikini, Jakarta Pusat, Senin, (7/1).

Presiden RI ke-5 itu mengatakan justru dirinya sering diajari banyak hal oleh cucu-cucunya tentang serba-serbi anak muda kekinian. 

"Sehingga saya sering kali justru oleh mereka diajari, katanya begini, 'jangan terlalu kuno', memangnya saya kuno?" ucap Megawati disambut tawa hadirin.

"Jadi tidak usah takut kalau dengan saya, karena dulu anak-anak PDI kalau lihat saya takutnya setengah mati. Saya cuman ketawa saja, 'memangnya ibu makan orang?', nah langsung lega deh," ujarnya. 

Megawati mengatakan banyak orang sering keliru mengasumsikan dirinya. Menurutnya tidak semua orang yang berkecimpung ke dunia politik lantas berubah menjadi seorang yang kolot dan terlampau serius. Ia mengatakan masih banyak yang dapat menikmati canda-tawa bahkan dengan kaum muda sekalipun. Ia termasuk salah satunya.

"Dipikirnya kalau orang masuk politik, dahinya berkerut terus, tidak pernah tertawa, bahasanya lalu tinggi-tinggi," katanya.

Quote