Jakarta, Gesuri.id - Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Faozan Amar mengatakan sebaiknya Ijtima Ulama IV fokus saja ke agenda memerangi kemiskinan dan kebodohan.
Karena itu merupakan musuh bersama seluruh umat beragama.
Baca: Keputusan Ijtima Ulama III Tidak Perlu Dipatuhi
Hal itu dikatakan Faozan menanggapi Ijtima Ulama IV yang diselenggarakan kelompok gabungan organisasi Islam di Lorin Hotel, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8).
Faozan mengatakan, hal itu lebih baik dibicarakan dibandingkan membicarakan masalah politik, seperti strategi pasca pemilu 2019.
"Bangsa ini telah sepakat dengan pemilu sebagai jadwal demokrasi 5 tahunan untuk memilih pemimpin, baik presiden, gubernur, walikota, bupati maupun yang lainnya. Hal itu sebagai bagian dari pengamalan ajaran Islam melalui musyawarah. Semua proses pemilu itu telah selesai dan dilalui dari awal sampai akhir aman damai, maka kita harus menerima hasilnya seraya bertawakal kepada Allah SWT," kata Faozan kepada Gesuri, di Jakarta, Senin (5/8).
Faozan mengatakan semua pihak, termasuk para penggerak Ijtima Ulama IV, memberikan kesempatan kepada Presiden dan wakil presiden terpilih untuk bekerja memenuhi janji politiknya selama kampanye. Jika memang hasilnya bagus, maka apresiasi layak diberikan. Namun jika memang ada yang salah, kritik dan saran dengan cara yang baik (maruf), layak dilantunkan.
Baca: Ijtima Ulama Sebaiknya Untuk Tasyakuran, Bukan Soal Pemilu
"Para peserta Ijtima Ulama itu juga hendaknya menyampaikan pada rakyat, bahwa para elit politik telah melakukan serangkaian pertemuan yang menunjukkan adanya sikap bersama membangun bangsa. Dengan begitu, residu politik dan riak-riak kecil akibat pemilu menjadi hilang, sehingga ijtimak ulama memberikan hasil yang maksimal bagi umat dan bangsa," kata Faozan.
Ijtima Ulama IV ini akan membahas beberapa tema. Salah satunya strategi para peserta Ijtima setelah pilpres selesai.