Ikuti Kami

Pembakaran Bendera Dilakukan Fundamentalis Anti-Pancasila

Pendiri PDI Perjuangan adalah Bung Karno yang merupakan Sang Proklamator, pendiri Republik, penggali, sekaligus konseptor ideologi Pancasila

Pembakaran Bendera Dilakukan Fundamentalis Anti-Pancasila
Politikus PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) turut bersuara merespon pembakaran  bendera Partai dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), Rabu (24/6).

Fitnah bahwa PDI Perjuangan adalah partai Komunis mengiringi pembakaran tersebut. Ansy membantah keras fitnah bahwa PDI Perjuangan komunis dan mau mengganti Pancasila.

"PDI Perjuangan adalah partai nasionalis, pluralis, dengan Pancasila sebagai ideologi" tegas Ansy.

Baca: Berikut 10 Fakta Menarik Pancasila

Secara genealogis, lanjut Ansy, pendiri PDI Perjuangan adalah Bung Karno yang merupakan Sang Proklamator, pendiri Republik, penggali, sekaligus konseptor ideologi Pancasila.

Ansy pun menduga kuat,  pembakar bendera PDI Perjuangan adalah kelompok fundamentalisme agama anti Pancasila.

"Ciri kelompok ini : intoleran, anarkis, anti-demokrasi, melakukan politisasi agama untuk tujuan kekuasaan," ujar Ansy. 

Tujuan politik mereka,lanjut Anggota Komisi IV DPR itu, adalah merebut kekuasaan dan mengganti Pancasila dengan dasar negara agama 

"Apakah anda percaya, kelompok anti Pancasila bersuara lantang membela Pancasila?" ujar Ansy 

Faktanya, lanjut Ansy,kerja politik mereka selama ini bertujuan mendirikan negara agama.

Ansy pun menjelaskan penyebab PDI Perjuangan  menjadi sasaran serangan politik mereka.

Hal itu dikarenakan PDI Perjuangan adalah rumah besar kaum nasionalis, benteng penjaga Pancasila.

"Dengan memukul PDI Perjuangan, mereka hendak mengalahkan kaum nasionalis-pluralis pro Pancasila," ujar Ansy.

Ansy pun menyatakan kaum radikalis-ekstrimis agama ini tidak bergerak sendiri. "Kuat dugaan mereka digerakkan  elite-oligarkis Orde Baru (Orba)," ujarnya. 

Baca: Cara Baru Milenial Memahami Pancasila Zaman Now

Elite-oligarkis Orde Baru adalah kelompok yang menjadi besar karena privelese ekonomi dan politik oleh penguasa otoriter Orde Baru. Mereka adalah pemburu rente utama era otoritarianisme Orde Baru

"Mereka menjadi besar, kuat dan super kaya karena praktek KKN dan dilindungi penguasa Orde Baru," ungkap Ansy. 

Reformasi 98 membuat kelompok ini kehilangan kekuasaan. Sehingga hilang pula kesempatan merampok negara
 

Quote