Ikuti Kami

Askolani Jasi, Pengacara Yang Kini Jadi Politisi

Duduk sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan bukan seperti membalikan telapak tangan.

Askolani Jasi, Pengacara Yang Kini Jadi Politisi
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Askolani.

Jakarta, Gesuri.id - Karir politik Askolani Jasi di PDI Perjuangan begitu panjang dan berliku hingga saat ini. 

Duduk sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan bukan seperti membalikan telapak tangan, disana ada pengorbanan waktu, melayani rakyat sepenuh hati juga diperlukan. 

Tidak hanya itu Askolani yang berlatar pendidikan Hukum ini juga menjabat sebagai Bupati Banyuasin sejak tahun 2018 ini memiliki serangkaian target di Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang. 

Beberapa waktu lalu tim Gesuri.id berkesempatan mewawancarai Askolani, dirinya menceritakan bagaiamana meniti karir di PDI Perjuangan hingga strategi yang disiapkan dalam Pemilu 2024. Berikut petikan wawancaranya: 

Bisa diceritakan bagaimana bisa masuk ke PDI Perjuangan

Saya masuk PDI perjuangan sebenarnya bermula dari orang tua kita jadi pada waktu itu orang tua PNI dan lanjut sampai kepemimpinan Ibu Megawati Soekarnoputri dan saya pribadi tahun 2002 baru memiliki kartu anggota pdi perjuangan tapi waktu itu masih pengurus anak ranting saya dan di lanjutkan dengan kegiatan rutinitas saya setelah tamat kuliah saya ikut di LBH Palembang aktif menjadi seorang aktivis pada tahun pergerakan 1998 dan berlanjut saya menjadi seorang lawyer (advokat) di Sumatera Selatan di Palembang dan banyuasin dan di lanjutkan saya kegiatan sebagai advokat dan pengacara dan tidak sampai disitu saja saya juga aktif di berbagai kegiatan kegiatan partai politik dan saat itu pekerjaan profesi saya sebagai advokat.

Kenapa bisa memantapkan diri di PDI Perjuangan padahal bisa melanjutkan karir di pengacara? 

Jadi di dalam kegiatan saya sehari hari sebagai advokat dan juga sebagai penguru partai politik, tapi masih di jenjangnya tingkat bawah dari anak ranting dari pengurus PAC dan di panjutkan sebagai pengurus DPC dan ini ada jenjang ada sebuah proses yang saya jalani profesi saya sebagai pengacara dan istri saya sudah menjadi Anggota DPRD pada waktu itu, jadi memang kami dalam keluarga besar PDI Perjuangan jadi profesi saya sebagai pengacara istri saya sebagai Anggota DPRD pada waktu itu. Beliau sekarang sudah almarhumah sekarang sudah melanjutkan darah politik itu dari orang tua dan di dalam menjalankan profesi sehari hari sebagai pengacara saya juga berubah profesi pada waktu itu ada profesi ganda juga hanya satu tahun lebih kurang begitu aktif di dunia pengacara dan di lanjutkan saya mengikuti profesi sebagai pengusaha pada waktu itu.

Dulu sering mendampingi teman-teman usaha, kegiatan kegiatan proyek dan akhirnya saya mengikuti kegiatan di dalam dunia usaha juga tahun 2001/2002 aktif di dunia pengacara dan kader partai dan di lanjutkan 2003 saya banyak sudah mengikuti di dalam dunia usaha sempat menjadi ketua kadin, menjadi sekretaris Gapensi dan ikut kegiatan kegiatan profesi sebagai seorang pengusaha. Tahun 2005 saya terjun langsung ke dunia politik kalau kemarin sebagai pengurus PAC, anak ranting dan 2005 saya langsung menjadi pengurus dewan pimpinan cabang (DPC) waktu itu masih wakil ketua dan 2009 saya ikut langsung kepengurusan mencalonkan diri menjadi DPRD pada waktu itu. Alhamdulillah 2009 saya terpilih menjadi anggota dewan dan Alhamdulillah terpilih juga menjadi pimpinan dewan pada saat itu karena PDI Perjuangan salah satu partai pemenang pemilu pada waktu itu.

Berarti aktif di PDI Perjuangan sejak tahun 2005? 

Sebenarnya mengikuti kegiatan PDI Perjuangan dari awal dari zaman reformasi sudah ikut jadi sebelum jadi pdi perjuang dulu pdi saya dulu sudah ikut belum menjadi pengurus baru menjadi simpatisan menjadi kader karena orang tua sudah ada disana dan 2019 Istri udah menjadi Anggota dewan pada waktu itu dari PDI Perjuangan juga saya yang menjadi pengurus partai di tingkat kabupaten itu 2005 sebagai wakil ketua dan di lanjutkan 2009 saya mencalonkan diri sebagai DPR.

Selama itu, apakah pernah mengalami suka dan duka? 

Yang namanya berpolitik pasti banyak suka dan pasti banyak juga dukanya, suka yang barang kali yang penting itu bisa berkolaborasi bisa ikut berjuang bersama bagaimana membesarkan partai bersama sama teman pengurus dan kader karna pada masa itu masa sulit sulitnya juga bagaimana membesarkan PDI Perjuangan di daerah karena pada waktu itu kekuasaan orde baru masih sangat kuat di daerah sehingga bagaimana kita berjuang membesarkan partai saat itu.

Dukanya Banyuasin itu wilayahnya sangat luas jadi jangkauan dari daerah ke daerah lain dari desa ke desa dari kecamatan ke kecamatan itu sangat luas sekali kita harus perlu waktu yang banyak perlu tenaga yang banyak dan perlu materi yang banyak untuk menjangkau dari desa ke desa dari kecamatan ke kecamatan dalam rangka membangun dan membesarkan partai di daerah. Sebenarnya banyak sukanya karena kita bisa berjuang bersama masyarakat dan bagaimana kita mengkoordinirmasyarakat bagaimana kita bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah sehingga menjadi sebuah kebijakan sehingga ini bisa dinikmati oleh masyarakat di daerah jadi pasti ada suka dan dukanya di dalam kita mengurus sebuah partai untuk menangkan dan persaingan yang begitu banyak di daerah apalagi pada waktu itu orde baru masih sangat kuat.

Berarti pernah mengalami era dimana PDI dihantui oleh rezim orba? 

Saya tidak mengalami langsung tapi yang mengalami langsung orang tua pada saat itu, sebelum zaman reformasi sudah pasca reformasi sebenarnya kita tinggal memperjuangkan dan membesarkan partai saja solidkan bagaimana kita bisa menangkan pertarungan agenda politik politik di daerah seperti pilkada, pemilu bagaimana kita bisa memenangkan itu.

Peta PDI Perjuangan di Kabupaten Banyuasin seperti apa? Apakah ada daerah yang belum 'merah'? 

Sebenarnya masih ada karena kitakan luas ada 21 kecamatan ada 288 desa tidak mungkinlah semua kecamatan bisa kita kuasai semua tapi masih ada yang kuning, biru, dan warna warna lainlah, inilah tugas pokok kita bagaimana memaksimalkan kecamatan kecamatan yang belum merah menjadi merah seperti itu jadi inilah perjuangan bersama sama teman pengurus partai di kabupaten untuk berjuang bisa memenangkan partai di kecamatan kecamatan yang dimaksud.

Caranya seperti apa? 

Salah satunya ya menggerakkan sayap partai tapi yang paling sering kita lakukan bersama sama sayap partai dan pengurus partai kita kunjungan ke daerah daerah, jadi sesuai perintah ibu mega sebagai ketua umum kita harus mendekati masyarakat kita mengambil hati masyarakat/simpati masyarakat. Caranya ya turun ke bawah tidak mungkin kita mengambil hati masyarakat mendekati masyarakat kalau kita tidak turun kebawah jadi intinya kita turun ke bawah setiap saat setiap waktu setiap agenda masyarakat kita harus ada di tengah tengah masyarakat. Inilah strategi kita untuk mendekatkan dan membesarkan partai di daerah.

Tantangan PDI Perjuangan di Banyuasin seperti apa? 

Untuk di Banyuasin sebenarnya tantangan yang paling berat itu keterkaitan dengan geografis karena Banyuasin ada kepulauan kepulauan ada daratan ada perairan sehingga ini tadi dari awal saya sampaikan kita perlu waktu yang banyak perlu tenaga banyak dan kita juga perlu materi yang banyak. Luasan daerah yang begitu luas karna banyuasin ini luasnya 12,3 ribu km persegi hampir sama dengan provinsi Jawa Barat jadi sebuah kabupaten yang luasnya hampir sama dengan provinsi, kita lebih luas dari Banten lebih luas dari Jogja. jadi jangkauannya yang sulit vagi kita jangkau, 

Jumlah penduduk? 

Lebih kurang 856 ribu jiwa kita inilah tantangan kita untuk membesarkan partai di banyuasin ini yang berat berkaitan dengan luas wilayah dan tempatnya berjauhan dalam satu desa ke desa itu bisa sejam dua jam untuk mencapai ke tempat masyarakat kita.

Target di Pemilu 2024 seperti apa? 

Jadi setelah kita kalkulasi di kabupaten kaitan dengan kemenangan kita di 2024 kita yakin Insya Allah kita akan menang dan target kita dari kemarin 7 kursi kita targetkan 12 kursi untuk di 2024. Cara untuk mendapatkan ini kita untuk memaksimalkan kerja kerja partai mengsolidkan kepengurusan dari tingkat dpc, pac dan ranting sampai ke anak ranting untuk terus bersinergi juga dengan teman teman fraksi dan juga kebenaran saya ketua partai dan juga sebagai kepala daerah disana inilah mempermudah kita untuk memenangkan partai kita di kabupaten Banyuasin sendiri, sinergi antara pengurus partai sebagai kepala daerah tang dari PDI Perjuangan dan juga dengan teman teman dari fraksi PDI Perjuangan untuk sama sama kita memenangkan partai di dapil mereka masing masing.

Itu target 12 Kursi dari berapa? 

Sekarang 7 kursi dan target kita menjadi 12 kursi, jumlah kursi keseluruhan 45 iya karna di Sumatera Selatan itu agak beda dengan yang di pulau jawa karena pemilih kita di Sumatera Selatan di Banyuasin itu sangat rasional sekali karena masyarakat kita ini majemuk dari seluruh suku ada di Banyuasin jadi pemilihan sangat rasional dari jawa PDI Perjuangan bisa menang total. Kalau Banyuasin sangat sulit karena masyarakat sangat majemuk sekali tetapi kita tetap berjuang berusaha supaya kita menjadi pemenang di 2024 nanti.

Pemilu tahun 2019 sendiri PDI Perjuangan menang? 

Kita kursinya sama, sama golkar sama sama 7 kursi karena dulu kepala daerahnya dari Golkar tapi perjuangan kawan kawan sangat luar biasa kita menyamakan kursi dengan golkar itu luar biasa. 

Di Kabupaten Banyuasin, seberapa terkenalnya Ganjar Pranowo? 

Karena Banyuasin ini 42% penduduk jawa, jadi Pak Ganjar di Banyuasin itu sangat kuat dan kita bisa yakin pak ganjar itu bisa menang di Banyuasin tapi kalau di Sumatera Selatan kita belum melihat sampai sejauh itu.

Apakah di 2024 nanti, apakah bapak mau 'naik kelas'? 

Tidak, kita tetap fokus di kabupaten untuk mengurusi Banyuasin karena masih banyak tugas kita, PR kita yang belum terselesaikan harapan keinginan masyarakat masih banyak yang belum kita penuhi, kita harus selesaikan dulu janji janji kampanye kita yang kemarin kita lakukan yang menjadi harapan masyarakat yang belum terpenuhi.

Quote