Ikuti Kami

Pancasila dan UUD 45 Bikin Tina Kepincut PDI Perjuangan

Selebriti yang berkualitas bersama-sama mewujudkan cita-cita Trisakti Bung Karno, yaitu Indonesia yang berkepribadian di bidang budaya.

Pancasila dan UUD 45 Bikin Tina Kepincut PDI Perjuangan
Agustina Hermanto atau lebih populer dengan nama Tina Toon saat mengikuti pembekalan bacaleg PDI Perjuangan.

Jakarta, Gesuri.id - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan sebagai partai nasionalis terus konsisten dalam ideologi Pancasila, selain itu juga partai bersimbol Kepala Banteng ini terus berupaya melahirkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas.

Terkait hal itu, menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, PDI Perjuangan terus melakukan pembekalan kepada calon legislatif (caleg) diusungnya.

13 orang artis Nusantara telah mengikuti pembekalan di Kantor DPP PDI Perjuangan yang berlokasi di kawasan Menteng Jakarta Pusat. Diharapkan lewat para selebriti yang berkualitas ini, nantinya akan bersama-sama mewujudkan salah satu cita-cita Trisakti Bung Karno, yaitu Indonesia yang berkepribadian di bidang budaya.

Salah satu artis yang mengikuti pembekalan adalah mantan artis cilik yang dikenal lewat lagu "Bolo-bolo" Agustina Hermanto atau lebih populer dengan nama Tina Toon. 

Perempuan kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1993 ini telah memantapkan diri untuk terjun ke dunia politik di usianya yang masih muda. Untuk mengetahui lebih mendalam, secara khusus Gesuri.id berkesempatan mewawancarai Tina Toon di sela-sela pembekalan caleg di Kantor DPP PDI Perjuangan belum lama ini.

Tina, sejak kapan tertarik dengan dunia politik?

Jadi sebetulnya kalo Tina memang dari organisasi sayap partai PDI Perjuangan (Banteng Muda Indonesia/BMI), dari dulu sering ikut, ini lebih menjurus lagi. Karna memang kemarin kan sudah bacaleg, nanti menuju caleg.

Kenapa Tina mau terjun ke dunia politik?

Sebetulnya kalau terjun ke dunia politik, itu adalah panggilan hati, gak bisa dipungkiri. Karena kalau misal dari segi karir dan lain-lain, kalau untuk kepentingan sendiri sebenarnya masih oke-oke saja gak ada masalah. Tapi ini balik lagi ke panggilan hati, ngurusin kepentingan banyak orang. Aku ngerasa ada kesempatan disini untuk bisa menjadi penyambung lidah banyak orang, termasuk aku juga pasti. Ya, kita di kehidupan sehari-hari sebetulnya sudah berpolitik. Daerah aku di Dapil DKI II , Kelapa Gading, Koja, Cilincing, dan Kepulauan Seribu. Kebetulan tempat tinggalku kan di Kelapa Gading, Cilincing-Koja setiap hari lewat situ. Jadi, setiap hari melihat permasalahan yang ada. Duh, ini kenapa begini kenapa begitu? Ketika nanti dikasih amanat dari rakyat untuk menjadi wakil rakyat, disana lah aku bisa jadi penyambung lidah.

Kenapa Tina memutuskan bergabung PDI Perjuangan?

Kalau PDI Perjuangan kan satu partai dari organisasi sayap BMI, PDI Perjuangan juga dari dulu konsisten dalam ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dimana memang dari Pancasila itu sendri ada lima poin, ya itu memang dasar negara kita. (1) Ketuhanan yang Maha Esa, ya memang semua didasari dengan iman kita, didasari dengan kesadaran kita bahwa ada Tuhan. Terus yang paling menarik ke (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dari partai juga nomor satu adalah keberadaban. Kemudian (3) Persatuan Indonesia, gak ada lagi namanya perpecahan, kita itu satu Indonesia. Terus (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, ya sama. Sampai ke (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, jadi semua orang punya hak berpolitik, semua orang juga punya hak untuk diperjuangkan.

Tina kan masih muda, nanti kalau jadi perwakilan anak muda itu gimana?

Kalau perwakilan yang pasti satu mewakili anak muda, kedua juga mewakili perempuan. Karena memang untuk anak muda sendiri masih sangat minim untuk perhatiannya kepada dunia politik. Makanya dengan kehadiran aku disini, aku berharap juga bisa menginspirasi banyak anak muda untuk peduli terhadap politik kita. Balik lagi semua di negara ini juga tidak akan berjalan dengan lancar kalau politik kita juga tidak berjalan dengan lancar. Dan yang pastinya kalau perempuan, aku melihat masih banyak hak-hak perempuan masih kurang diperhatikan, terus juga yang pastinya kalau perjuangannya sih kalau aku real. Apa yang memang terjadi aja di sekitar aku tuh apa, apakah masih ada ketimpangan, terus juga masih banyak orang susah. Terus misalnya kayak fasilitas-fasilitas dari kesehatan, tempat tinggal, dan lain-lain, memang sudah ada tapi, ya itu apakah fasilitasnya ada, terus apakah betul-betul bantuan itu tersalurkan.

Tina, bicara mengenai panggilan hati dan jiwa, dari diri Kak Tina sendiri panggilan hatinya ke politik atau dunia hiburan?

Kalau aku dari dulu sebenarnya, dari waktu sekolah itu aku tau "i'm gonna at here", aku tau sebenarnya aku akan berakhir di politik. Tapi aku gak tau akan secepat ini sih. Cuma aku merasa sekarang milenial lagi dimana-mana, di aplikasi online, semua milenial. Terus juga sekarang anak muda hebat-hebat, tapi kenapa di politik masih kurang? Jadi aku merasa bahwa ini zamannya kita. Kita harus hadir di semua lini, termasuk di politik dan pemerintahan.

Untuk kontestasi pileg membutuhkan logistik yang tidak sedikit, persiapannya Kak Tina gimana?

Sekarang aku berharap, kita semua berpolitik, semua pemilih sudah pinter-pinter, jadi mudah-mudahan "money politic" sudah tidak ada lagi, kita mainnya fair, kita berkompetisi dengan tujuan rakyat bukan untuk kekuasaan, bukan hanya duduk di kursi. Kalau kekuasaan ya balik lagi, itu tar udahlah ujung-ujungnya nanti mengecewakan lagi, atau nanti ada tindakan-tindakan tidak terpuji termasuk korupsi. Jadi tujuannya satu, ayo yang tergerak hatinya memang bekerja untuk rakyat jangan yang memang untuk mencuri duwit rakyat.

Jadi untuk menarik pemilih di dapil Tina nanti seperti apa?

Ya kalau aku bilang nomor satu paling pnting kita taruh visi misi dlu, apa visi misi kita, apa program kita, terus juga tujuan kita apa, niat kita apa dan nantinya klo sudah jadi, apa yang bisa kita perbuat untuk konstituen. Karena balik lagi nanti kalau sudah duduk rata-rata kalau sekarang aku boleh kritik itu yang disana misal rapat saja kursi pada kosong. Jadi, nanti kalau sudah duduk itu dipertanggung jawabkan, rakyat sudah memilih, jadi bisa bekerja memang untuk rakyat, untuk kepentingan rakyat, bukan kepentingan sebagian golongan bukan kepentingan partai, bukan kepentingan pribadi, tapi untuk rakyat.

Nama besar sebagai seleb, Tina merasa sebagai keuntungan tidak maju dalam pemilihan legislatif ini?

Untuk artis memang kita punya modal sosial sejak awal itu ketenaran, popularitas. Kalau buat aku ya, sekedar kita dikenal di daerah konstituen kita diterima gak nih? Si Tina nanti kalau jadi wakil rakyat bakal jdi kepanjangan tngan saya gak ya? Kalau saya punya masalah bakal ngurusi gak ya? Itu kan yang jadi permasalahannya. Kalau aku niatnya memang sebetulnya panggilan hatinya itu kalau skekarang bisa bantu orang kalau lagi baksos atau apa sebagian kecil itu uang paling. Kalau nanti bisa jadi wakil rakyat kan ada program-program, ada anggaran itu disalurin beneran, jadi ada masalah kita beresin.

Quote