Sumba Timur, Gesuri.id - Putra Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar melakukan kunjungan di Kabupaten Sumba Timur, NTT. Alam datang dan ditemani bersama sejumlah pemuda mengunjungi salah satu desa wisata khas setempat, Kampung Raja Praingu.
Dalam kunjungannya, Alam berkesempatan untuk memperoleh informasi terkait adat istiadat dan budaya setempat.
"Datang disambut dengan begitu hangat dan langsung dipakaikan pakaian adat dengan motif Patoloratu, sampai di depan rumah langsung disambut dengan tarian adat dan jubirnya kita masuk ke dalam rumah adat, ini pengalaman yang luar biasa," ujar Alam dalam siaran persnya, Kamis (8/2).
Alam disambut dengan upacara adat Haramah dan hal itu dilakukan sebagai bentuk menghargai tamu yang datang di desa tersebut. Dirinya kemudian langsung disuguhkan dengan kesenian Kabokang dan tarian Kendingang dan langsung diajak masuk ke rumah adat setempat.
Dirinya mengungkapkan kesan dan pengalamannya saat hendak datang ke Sumba. Alam merasa kagum dengan budaya Sumba dan menurutnya ini satu momen yang dirinya tunggu-tunggu.
"Pertama kali kita menampakan kaki duduk melihat sebuah kebudayaan harus dijaga bagaimana lintas generasi turut aktif berpartisipasi dalam berkarya di berbagai lini," jelas Alam.
Dalam kesempatan itu Alam berinteraksi dengan masyarakat dan berbicara banyak terkait dengan kondisi masyarakat setempat. Ada sejumlah isu yang dibicarakan, salah satunya yakni soal potensi industri dan pendidikan.
Dia menyebut UMKM masih menjadi penopang utama perekonomian melalui pengrajin kecil menjual hasil keseniannya. Namun, Alam menyebut mereka terkendala akses, yakni faktor permodalan untuk mengembangkan wirausahanya dan pemasaran yang masih terbatas.
"Bicara soal UMKM tidak jauh dari akses permodalan dan pendampingan terkait wirausaha. Selain itu, pemasaran juga dan sangat diperlukan oleh masyarakat yang sejauh ini batasan inovasinya itu masih terbatas," kata Alam.
Oleh karena itu, harus adanya penampungan eksternal hasil produksi di galeri, sehingga bagaimana hal tersebut menjadi upaya dalam melebarkan pemasaran melalui upaya tersebut.
Dalam diskusinya, sejumlah warga mengaku bahwa hasil yang didapatkan dari menenun hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membiaya hidup anak hingga SMA. Padahal, kata Alam, keinginan mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi cukup besar.
"Sejauh ini bisa memenuhi kebutuhan hidup menyokong makan dan sekolah tetapi jumlahnya terbatas dan kalau sekolah pun enggak sampai perguruan tinggi karena faktor ekonomi, padahal keinginan mereka untuk melanjutkan jenjang kuliah itu ada," jelas Alam.
Dengan demikian, lanjut Alam, bagaimana ke depan negara hadir dan memfasilitasi terkait dengan pendidikan tinggi selaras dengan program capres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo yakni satu keluarga miskin satu sarjana.
Di akhir kunjungannya Alam terlihat mendatangi sebuah galeri ikat tenun yang menjual souvenir dan kerajinan khas Sumba. Dirinya terlihat membeli sejumlah souvenir tersebut.
"Harganya lumayan mahal tapi itu memang ada alasan, kompleksitasnya yang tinggi sampai 8 bulan dan punya cerita. Jadi, memang kita perlu hargai dari situ hal yang harus dijaga dan bangga betul sekali dengan marwah kebudayaan masih sangat kuat," ungkap Alam.