Ikuti Kami

Berkat Perjuangan Mercy Barends, Penyalaan Lissa Lewat PLTD Benjina Diresmikan

Mercy: Ini merupakan tonggak sejarah baru yang selama ini dinantikan masyarakat daerah 3T di Kabupaten Kepulauan Aru.

Berkat Perjuangan Mercy Barends, Penyalaan Lissa Lewat PLTD Benjina Diresmikan
Anggota DPR RI Dapil)Maluku Mercy Chriesty Barends, ST (Tengah) didampingi Wakil Bupati Kepulauan Aru, Muin Sugalrey, jajaran Manajemen PLN UP3 Tual saat menekan tombol peresmian Program Lissa di Pusat Kecamatan Benjina dan Taberfane tanggal 28-29 April. (Foto: Humas PLN)

Ambon, Gesuri.id - Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Mercy Chriesty Barends, ST bersyukur atas terealisasinya janji pemerintah untuk menerangi sejumlah desa lewat Program Listrik Desa (Lissa) di Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku.

Baca; Pancasila Cup 2023 di Kuningan, M Nurdin Sumbang Bola Volley dan Jaring Net

Momentum ini ditandai dengan peresmian penyalaan Lissa lewat PLTD Benjina, Kecamatan Aru Tengah dan PLTD Taberfane, Kecamatan Aru Selatan Utara.

“Ini merupakan tonggak sejarah baru yang selama ini dinantikan masyarakat daerah 3T di Kabupaten Kepulauan Aru,” ungkap Anggota Komisi VII DPR RI ini kepada beritabetacom, via telepon selulernya, belum lama ini.

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan setelah perjuangan panjang akhirnya masyarakat di kedua kecamatan itu  dapat merasakan kemerdekaan dari kegelapan dengan masuknya akses listrik ke desa-desa dan dusun.

“Sebagai anak daerah, saya merasa bersyukur atas semua capaian dan janji yang sudah terpenuhi ini,” ungkapnya.

Acara peresmian program Lissa ini berlangsung di Pusat Kecamatan Benjina dan Taberfane tanggal 28-29 April.

Anggota DPR RI Komisi VII yang membidangi masalah kelistrikan ini, saat membuka sambutan awalnya mengaku, sesungguhnya PLTD Benjina, Taberfane dan Marlasi merupakan program Lissa yang dijalankan sejak tahun 2015-2016 dengan bentuk skema KSO (Kerjasama Operasi) dengan Pemkab Kepulauan Aru.

Hanya saja, kata dia, beberapa komponen/sparepart mesin tidak sesuai spesifikasi mesin sehingga PLN belum bisa melakukan serah terima aset karena masalah safety pembangkit dan masyarakat sekitarnya.

Lewat terobosan kebijakan dalam pembahasan di Komisi VII DPR RI dengan Kementrian ESDM RI dan PT. PLN Persero maka ditempuh kebijakan dengan membantu percepatan penuntasan masalah KSO dan membuka relaksasi pengadaan SPD (Satuan Pembangkit Diesel).  

“Ini kebijakan khusus hanya untuk  dua provinsi yakni Provinsi Maluku dan Maluku Utara dan dilakukan sebagai bentuk percepatan pencapaian elektrikasi 100% di Provinsi Maluku karena rendahnya eletrifikasi di daerah terdepan, terluar tertinggal (3T),” jelasnya.

Mercy menambahkan, sebelum program ini sukses, telah dilakukan sejumlah rapat koordinasi dengan Pemkab  setempat sehingga penyelesain KSO dapat diselesaikan dan hak masyarakat untuk mendapatkan listrik tidak tertunda lagi.

Khusus untuk PLTD Marlasi dalam waktu dekat akan diselesaikan diikuti dengan penyelesaian dibeberapa titik pembangkit lainnya seperti Longgar Apara, Wakua, Koijabi, dan beberapa  titik lainnya yang dicover semua oleh Pemerintah Pusat lewat PLN.

“Jadi mulai dari jaringan, mesin, rumah mesin, dan sejumlah kebutuhan lainnya. Ini dilakukan  sebagai evaluasi atas skema KSO yang bermasalah. Mesin-mesin baru sudah berdatangan jadi apa yang menjadi pekerjaan rumah (PR) saya yang begitu lama akhirnya terselesaikan satu demi satu,” tandasnya.

“Ini artinya janji saya untuk masyarakat terpenuhi sudah. Program Lissa di Pulau Wokam dan Ngaibor sudah diresmikan duluan, saat itu saya  tidak bisa hadir namun senang mendengar masyarakat sudah bisa menikmati listrik disana,” sambungnya.

Sementara, untuk Pembangkit di Benjina menjadi pusat listrik bagi 22 desa dan 3 dusun. Diawali dengan mendistribusi listrik di 6 Desa dan 1 Dusun yang di Kecamatan Aru Tengah tersebut, yaitu, Benjina, Selilau, Namara, Gulili, Tanah Miring, Papakula besar dan Dusun Papakula Kecil.

PLTD Benjina dengan daya sebesar 432 kW yang ditopang kapasitas mesin 3 X  180 kW yang sementara akan melayani 1.169 calon pelanggan. PLTD Taberfanai mencakup 7 desa: Tabarfanai, Ereson, Juring, Maekor, Hokmar, Lutur, dan Rebi, 3 dusun: Jerukin, Bangsal dan Katanter.

Distribusi listrik tahap untuk 3 desa yakni Taberfanai, Hokmar dan Lutur dan 1 dusun Katanter. Calon pelanggan awal sebanyK 410 pelanggan. Panjang jaringan JTM 29,83 kms; JTR 2,92 kms, terdapat teafo 100 Kva dan 4 travo 50KVa.

KP Taberfanai akan dinyalakan dari PLTD Taberfanai dengan kapasitas Mesin 2x80 KW dan Daya Mampu sebesar 128 Kw.

PLTD Benjina dan Taberfanai yang merupakan program pengadaan listrik dengan menggunakan Skema KSO, di mana pemerintah pusat melalui PLN menyediakan seluruh instalasi listrik (tiang, jaringan, transmisi, gardu dan lain-lain), sedangkan Pemkab Kepualauan Aru akan menyediakan pengadaan rumah mesin dan mesin listrik.

Atas semua capaian ini, Mercy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Terutama  PLN dari pusat sampai di daerah.

Baca: Ganjar Ledek Sandiaga di Istana: Besok Pakai Baju Hijau Ya..

“Khusus untuk General Manager PT PLN MMU Bapak  Awat  Tuhuloula, Kepala UP3 Tual, Bapak Martinus Pasensi, Kepala UPL Dobo Bapak Bapak Niko Leweherila dan seluruh jajarannya. Terima kasih juga untuk Pemkab Kepulauan Aru yang telah bergotong royong menopang sehingga program ini dapat berjalan dengan baik dan masyarakat di kedua Kecamatan tersebut dapat merasakan keadilan energi listrik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dengan adanya listrik ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai kegiatan ekonomi produktif di desa masing-masing.

“Saya yakin Aru pada akhirnya akan keluar dari kemiskinan. Dan masyakarat ikut gembira dengan menyambut  para undangan sejak dari laut dengan belang berbalut hadrat tifa gong, dan tarian adat Aru sebagai ungkapan syukur listrik masuk desa,” tutupnya

Quote