Ikuti Kami

Dishub Bantu Selidiki Penyebab Tragedi Tanjakan Emen

Partai menyampaikan belasungkawa atas peristiwa kecelakaan ini.

Dishub Bantu Selidiki Penyebab Tragedi Tanjakan Emen
Ribuan warga menyaksikan prosesi pemakaman korban kecelakaan bus di tanjakan Emen, Subang, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Legoso Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (11/2).

Bandung, Gesuri.id - Dinas Perhubungan Jawa Barat membantu kepolisian untuk mengetahui faktor utama penyebab kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, pada Sabtu (10/2) sore.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, mengatakan pihaknya bersama KNKT dan Korlantas Polri sudah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan FGD untuk membahas penyebab kecelakaan Bus Pariwisata Premium Passion tersebut.

"Jadi nanti kami akan menggali faktor utama penyebab kecelakaan nya karena kemarin kami baru wawancara pengemudinya. Kita minta data dan penyebabnya tapi sopirnya masih dalam kondisi trauma," ujarnya di Bandung, Senin (12/2).

Ia mengatakan pembuktian penyebab kecelakaan ini akan dipimpin kepolisian dan pendalaman yang akan dilakukan antara lain apakah benar penyebab kecelakaan karena kondisi pengereman.

Pihaknya memastikan kondisi sesungguhnya bus tersebut harus didalami mengingat kendaraan tersebut mengantongi uji KIR sejak November 2017.

"Uji KIR-nya baru tiga bulan setelah enam bulan baru akan diperbarui lagi," katanya.

Ia menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan PO bus untuk melakukan sosialisasi dan penekanan pencegahan kecelakaan.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan maut bus pariwisata.

"Atas nama pribadi dan institusi, saya ucapkan rasa belasungkawa dan duka yang sedalam-dalam atas insiden kecelakaan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, terlebih Subang sendiri merupakan Dapil saya," kata Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari.

"Saya imbau warga untuk berhati-hati jika lewat Tanjakan Emen karena memang daerah tersebut rawan kecelakaan. Di sana itu belokannya juga tajam sehingga harus ekstra berhati-hati melewatinya," kata Ineu.

Politisi PDI Perjuangan ini meminta pemilik kendaraan atau perusahaan jasa penyediaan kendaraan besar seperti bus untuk memastikan kalaikan kendaraan sebelum dioperasikan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menuturkan polisi telah menetapkan sopir bus pariwisata berinisial Am, menjadi tersangka kecelakaan bus pariwisata ini. Agung menambahkan sopir bus menyadari bahwa kendaraan yang dibawanya tidak laik jalan.

Quote