Ikuti Kami

Ganjar Ajak Diaspora Entaskan Kemiskinan Ekstrem

Ganjar: Pengentasan kemiskinan harus dilakukan bersama-sama seluruh pihak dengan percepatan yang komprehensif. 

Ganjar Ajak Diaspora Entaskan Kemiskinan Ekstrem
Capres Ganjar Pranowo (di layar).

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengajak keseriusan para diaspora atau warga negara Indonesia yang sedang berada di luar untuk ikut peduli dengan tanah kelahirannya sehingga kemiskinan ekstrem segera terentaskan.

Ganjar mengatakan pengentasan kemiskinan harus dilakukan bersama-sama seluruh pihak dengan percepatan yang komprehensif. 

Capres usungan PDI Perjuangan itu mencontohkan saat dirinya menjabat orang nomor satu di Jateng, maka percepatan sertifikasi tanah yang dilakukan secara cepat dan tepat yang bisa dilakukan pula untuk percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

“Kita ajak teman-teman diaspora untuk membantu Kabupatennya masing-masing sehingga kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah ini bisa segera teratasi. Kita bisa contoh percepatan pak Presiden dalam sertifikasi tanah. Kalau tidak ada percepatan, bisa saja sertifikasi tanah selesai 100 tahun,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyoroti beberapa variabel yang harus diintervensi Pemkab/ Kota di Jateng seperti Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), listrik, Anak Tidak Sekolah (ATS), Jamban dan juga termasuk stunting. Gubernur menyampaikan kegembiraannya terkait intervensi penanganan stunting yang mencapai 100 persen termasuk Kabupaten Purbalingga.

“Saya senang intervensi stunting mencapai 100 persen. Kami mendorong variabel lain juga digenjot agar target segera tercapai,” ujarnya.

Ganjar juga meminta optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan yang berada di sekitar Kabupaten/Kota di Jateng. Tak hanya itu, Ganjar juga meminta desain penganggaran baik APBD perubahan 2023 maupun APBD murni 2024 lebih menyasar kepada pengentasan kemiskinan ekstrem.

“Saya kira masih mampu untuk mencapai itu. Kita bisa mendesain APBD dan petakan juga kebutuhan intervensi agar lebih mengena,” ungkapnya.

Rakor tersebut juga diikuti oleh Pemkab Purbalingga secara daring yang dipimpin Sekda Purbalingga, Herni Sulasti, SH., MH., C.Fra serta jajaran pejabat yang terkait dengan penanganan kemiskinan ekstrem di Purbalingga. Senada dengan Gubernur, Sekda Purbalingga meminta jajarannya untuk melakukan pemetaan prioritas intervensi dari APBD Kabupaten.

“Dari APBD yang ada di Dinrumkim kan ada. Kita bisa ploting ke 38 Desa miskin ekstrem yang ada di Purbalingga,” pungkasnya.

Quote