Ikuti Kami

Gus Mis Puji Kiai Masdar, Ulama Berpikiran Besar

Dimata Gus Mis, Kiai Masdar telah memasuki usia yang penuh dengan karya dan jasa. 

Gus Mis Puji Kiai Masdar, Ulama Berpikiran Besar
Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi (Gus Mis).

Jakarta, Gesuri.id - Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi (Gus Mis) memaparkan kiprah dan pemikiran ulama besar NU Kiai Masdar F Mas'udi, menjelang ulang tahun ke-67 Kiai Masdar menjelang tanggal 18 September nanti.

Dimata Gus Mis, Kiai Masdar telah memasuki usia yang penuh dengan karya dan jasa. 

"Sejak muda, Kiai Masdar dikenal dengan pemikirannya yang tajam, mendalam, dan mencerahkan. Hidupnya dihibahkan untuk mengabdi pada Nahdlatul Ulama dan bangsa," ungkap Gus Mis.

Baca: Rakyat Sumbar Terbuka, Restoran Padang Ikon Kuliner Bangsa

Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) itu merasa beruntung mengenal dekat dan bisa belajar langsung dari Kiai Masdar.

Gus Mis mengaku, sejak lulus dari Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, dirinya beruntung bisa meniti karir di Jakarta dari dua sosok besar, yaitu Kiai Masdar dan Kiai Ulil Abshar Abdalla. 

"Belajar dari Kiai Ulil selama dua tahun menjadi peneliti di PP Lakpesdam NU dan enam tahun setelahnya belajar dari Kiai Masdar di Perhimpungan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, dari tahun 2002-2008," ungkap Gus Mis.

Sepanjang tahun itu, lanjut Gus Mis, sehari-hari dirinya berdiskusi dengan Kiai Masdar tentang ke-NU-an, keislaman, kebangsaan, dan isu-isu kemanusiaan lainnya. Menurutnya Kiai Masdar adalah ulama yang mempunyai pemikiran orisinil. 

"Beliau mensinergikan antara khazanah keislaman NU/pesantren dengan wacana kebangsaan dan isu-isu aktual. Pikirannya jauh meneropong ke depan," ujar Gus Mis. 

Gus Mis melanjutkan, yang khas dari Kiai Masdar adalah melakukan kaderisasi yang sangat serius. Sejumlah intelektual NU dan aktivis NU adalah produk yang dilahirkan dan diinspirasi beliau. 

"Saya melihat dengan kepala mata sendiri, hampir setiap hari Kiai Masdar menulis pikiran-pikirannya dan mendiskusikannya, sehingga saya dan teman-teman kecipratan 'berkah' mengikuti jejaknya. Buku 'KIAI MASDAR MEMBUMIKAN AGAMA KEADILAN' merupakan percikan pemikiran beliau yang masih relevan hingga saat ini," ungkap Gus Mis. 

Baca: Soal RUU HIP, Budiman Sudjatmiko Kembali Ingatkan Ini !

Gus Mis melanjutkan, yang khas dari Kiai Masdar adalah pikirannya yang konsisten untuk menegakkan dan membumikan keadilan. Kiai Masdar selalu mengatakan, bahwa NU harus menjadi gerbong terdepan dalam mengusung Islam sebagai agama keadilan. Keadilan merupakan kunci mewujudkan moderasi dan toleransi di negeri ini. 

Gus Mis menyatakan, selayaknya umat dan masyarakat membaca karya terbaru Kiai Masdar yang akan menandai usia-nya ke-67. 

"Beliau tidak pernah menyebut dirinya dan pasti tidak mau disebut sebagai 'Imam Besar', tetapi beliau akan dicatat dalam sejarah sebagai sosok yang mempunyai 'pikiran besar'. Semoga Kiai Masdar dikaruniai umur panjang, kesehatan, dan keberkahan rezeki," ujar Gus Mis.

Quote