Ikuti Kami

Soal RUU HIP, Budiman Sudjatmiko Kembali Ingatkan Ini !   

Budiman: Yang kami usulkan adalah tentang pedoman pelaksanan sosialisasi Pancasila bukan mengacu pada esensinya.

Soal RUU HIP, Budiman Sudjatmiko Kembali Ingatkan Ini !   
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko menyebut RUU HIP bukan muncul atas usulan partainya, karena pihaknya yang justru mengusulkan peraturan mengenai Pancasila dari sisi pedoman pelaksanaan sosialisasi.

"RUU HIP usulan DPR. Sebenarnya yang kami usulkan adalah tentang pedoman pelaksanan sosialisasi Pancasila bukan mengacu pada esensinya," ungkap Budiman dalam acara "Aiman Spesial Kemerdekaan" di salah satu TV swasta nasional baru-baru ini.

Baca: Budiman Paparkan Pihak yang Ajukan RUU HIP

PDI Perjuangan sempat dituduh sebagai konseptor atau pengusul utama dari Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP), sehingga sontak menjadi kontroversi yang diikuti massa penolak RUU HIP tersebut.

Lebih lanjut, Budiman mengatakan Pancasila yang dibahas di internal partai adalah tentang pidato-pidato kelahiran Pancasila atau proses sidang badan penyelidik usaha-usah persiapan kemerdekaan (BPUPKI).

Sedangkan, esensi Pancasila itu sendiri tak pernah diusik karena PDI Perjuangan tetap sepakat pada Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

Hanya saja, saat ide pedoman sosialisasi itu hadir, mendadak datang ide dari partai lain yang mengusulkan agar peraturan mengenai Pancasila lebih diperdalam.

"Cuma ada satu usulan kami di PDI Perjuangan yang sepakat tak disampaikan. Ada usulan partai lain, mengapa hanya bicara soal pengorganisasian dan sosialisasi Pancasila? Mengapa tidak meluaskannya menjadi soal-soal yang lebih substantif berkaitan dengan Pancasila itu sendiri," jelas Budiman, dlansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.

Baca: RUU HIP, Gus Mis Sindir Pihak yang Mendadak Bela Pancasila

Atas sebab itu, ia dengan tegas menyatakan PDI Perjuangan sama sekali tidak masuk ke dalam regulasi yang akhirnya menimbulkan tafsir-tafsir lain dari Pancasila, di antaranya soal Trisila dan Ekasila.

"Apal pidato Bung Karno 1 Juni, dalam asas PDI Perjuangan, Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yang menjadi semangat kelahirannya pada 1 Juni," pungkas Budiman.

Quote