Ikuti Kami

Hasanuddin Ajak Lestarikan Pencak Silat Khas Sunda

TB Hasanuddin diketahu telah menggeluti seni Pencak Silat sejak kecil.

Hasanuddin Ajak Lestarikan Pencak Silat Khas Sunda
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin.

Majalengka, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengajak semua pihak untuk melestarikan warisan leluhur yakni pencak silat. 

TB Hasanuddin diketahu telah menggeluti seni Pencak Silat sejak kecil. Terlebih sang ayah adalah guru sekaligus pendiri padepokan silat di desa Talaga, Majalengka.

Maka tak heran pula, ketika bersilaturahmi dengan Seniman Sampyong Majalengka yang tergabung dalam Seniman Satatar Majalengka (Sasama) di halaman balai Desa Baribis Kabupaten Majalengka, Sabtu (21/1) politisi PDI Perjuangan ini tak canggung mencoba seni tarung Sampyong, memainkan gendang penca serta menampilkan sejumlah sejurus seni penca silat.

Baca: TB Hasanuddin Bagikan PIP Aspirasi di Kecamatan Subang

“Dari sejak kecil sudah belajar penca. Penca silat merupakan seni bela diri asli bangsa kita begitu dikagumi di luar negeri. Alangkah bodohnya kita apabila tidak merawat warisan leluhur yang berharga ini,” kata pria yang karib disapa Kang TB ini.

Menurutnya seni budaya sunda tidak pernah terlepas dari kehidupannya, ketika masih aktif di TNI ia pernah menjadi juara ke-3 Silat tingkat Nasional.

Bahkan, ia juga pernah menjadi pelatih Silat tentara Prancis saat sekolah di negara tersebut dan di Belanda selama 3 tahun.

Ditengah pesatnya perkembangan budaya Barat di Indonesia, Kang TB mengajak seluruh elemen untuk melestarikan budaya tradisional, khususnya budaya Sunda.

“Budaya sunda adalah jatidiri bagi warga sunda. Budaya sunda terkenal dengan kehidupannya ramah, sopan, santun, berbudi pekerti luhur ditopang spiritual yang kuat. Melestarikan budaya juga merupakan upaya nyata mengamalkan Trisakti ajaran Bung Karno yang mengamanatkan berkepribadian dalam budaya,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kang TB yang lahir di Kecamatan Talaga ini berjanji akan membantu peralatan-peralatan seperti matras, gendang penca dan lain-lain.

“Saya siap membantu dan menjadi Pembina Komunitas Sasama,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Sasama Deni Heryanto, bahwa Komunitas Sasama ini sudah tersebar kepengurusannya di 26 Kecamatan, 330 desa, 14 kelurahan di Kabupaten Majalengka.

Baca: TB Hasanuddin: BIN Koordinator Intelijen, Bukan Kemhan

“Kegiatan sampyong dan Ujungan ini adalah kegiatan dari Sasama korwil Kecamatan Cigasong. Kedepannya kita juga akan membuat kegiatan di 26 korwil Kecamatan, untuk mengangkat potensi seni budaya, adat dan sejarah yang ada di wilayah masing-masing,” jelas seniman yang karib disapa Deni Venom ini.

Sampyong dan Ujungan merupakan seni tarung asli Majalengka, keduanya sama-sama memiliki teknik memukul dengan menggunakan media kayu rotan yang berukuran panjang sekitar 50-75 cm dengan tebal diameter sekitar 5-7 cm.

Selain penampilan seni sunda Sampyong, acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan-penampilan bela diri silat, dari perwakilan 13 Kecamatan se-Kabuptaen Majalengka, serta atraksi Debus dari Paguyuban Talaga Manggung.

Quote