Ikuti Kami

Henry Yoso Berangkatkan Santri asal Lampung Kuliah di Kairo

Henry Yoso menunaikan janjinya 3 tahun silam untuk menanggung biaya perjalanan santri di Ponpes Madinah, Lamtim Kuliah di Al Azhar Kairo

Henry Yoso Berangkatkan Santri asal Lampung Kuliah di Kairo
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan H. KRH. Henry Yosodiningrat, SH. MH bersama santri asal Pondok Pesantren Madinah, Labuhan Maringgai, Lampung Timur yang ingin kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir

Jakarta, Gesuri.id - Tak ada yang menyangka, janji tiga tahun silam Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan H. KRH. Henry Yosodiningrat di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Madinah, Desa Karya Tani, Labuhan Maringgai, Lampung Timur ditunaikan hari ini.

Adalah Muhammad Nasokha, Santri Ponpes Madinah asal Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung Timur, yang baru lulus tahun 2017. Ia nekat datang ke Jakarta untuk mencari tahu alamat Henry sang Anggota Dewan yang tiga tahun silam pernah berjanji akan menanggung seluruh biaya perjalanan jika ada santri di Ponpes Madinah yang melanjutkan kuliah di luar negeri.

Bermodal uang pas-pasan. Nasokha mencari tahu alamat Henry Yosodiningrat di Google. Ketika sampai di rumah Henry di daerah pondok Labu, Jakarta Selatan, menurut pengakuan Nasokha, Henry sedang tidak di rumah. Kata security penjaganya, Bapak pulang malam.

Tak putus asa, Nasokha coba mencari tahu nomor kontak Wakil Rakyatnya itu melalui istri almarhum Ketua Yayasan Ponpes Madinah, Kurnia Ghazali, LC. Setelah didapat nomor Henry Yosodiningrat, ia langsung menghubunginya dan disuruh untuk menunggu di Henry Yoso Center, Hotel Twin Plaza, Tomang, Jakarta Barat, Sabtu (11/8).

Beberapa hari di Jakarta, Nasokha menginap di Masjid daerah Pasar Minggu, karena tidak ada uang untuk menginap di losmen.

Berkat tekad dan keinginan tingginya untuk kuliah di Al Azhar, Kairo, Mesir, akhirnya Nasokha berhasil bertemu Henry Yoso di Twin Plaza.

Panjang lebar disampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke Jakarta untuk menemui Henry Yoso. Disertai bukti kelulusan dan diterima di Al Azhar Kairo, salah satu Kampus Islam tertua di dunia yang didirikan pada tahun 969 Masehi.

Betapa bahagianya Henry Yoso, motivasi dirinya 3 tahun silam ternyata didengar dan menjadi lecutan untuk berprestasi bagi seorang santri yang saat itu masih duduk di bangku kelas 2 Madrasah Aliyah (MA) bernama Muhammad Nasokha.

Mata Nasokha berkaca-kaca. Tangisnya pun pecah. Terharu karena perjuangannya ke Jakarta untuk menagih janji wakil rakyatnya berbuah hasil. 

"Waktu Pak Henry datang ke Ponpes Madinah tahun 2015, saya masih kelas 2 MA. Motivasinya saat itu jika ada yang lulus dan ingin kuliah di luar negeri, akan ditanggung biaya dan akomodasinya hingga sampai ke kampus tujuan. Sejak itu, saya semakin semangat untuk mengejar impian yang memang ada keinginan kuliah di luar negeri," ujar Nasokha kepada Gesuri.id, Minggu (12/8).

Sebagai siswa dari keluarga kurang mampu, baginya biaya kuliah ke sana mahal. Untuk beasiswa hanya pendidikannya saja yang gratis. Namun biaya hidup ditanggung sendiri. 

Setelah diberitahu orang tuanya, jika seorang Anggota DPR yang menjadi wakil rakyat di Lampung Timur akan menanggung biaya perjalanan dan asrama, kedua orangtuanya juga menangis terharu. Bangga dan bahagia. Bersyukur ada wakil rakyat seperti KRH. Henry Yosodiningrat.

"Saya ketemu Pak Henry, dengan menunjukkan bukti berita 3 tahun silam dan mengingatkan beliau akan janjinya. Dan betapa terharunya saya, beliau menepati dan menyanggupi biaya perjalanan dan menanggung biaya asrama saya selama setahun di Mesir," cerita Nasokha.

Ia akan terus teringat bantuan wakil rakyatnya ini. "Pesan beliau kepada saya untuk belajar sungguh-sungguh. Karena masa depan di tangan kita. Pak Henry minta saya belajar yang serius untuk bekal di masa depan. Berguna bagi bangsa dan agama," ucap Nasokha.

Sebelumnya, saat berkunjung ke Ponpes tersebut tiga tahun yang lalu, Jumat (04/9/2015) malam. Dalam kegiatan Sosialisasi MPR tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika yang bertepatan dengan HUT Ponpes Madinah ke-30. Henry memotivasi para santri dan meminta beberapa dari mereka untuk maju ke depan dan menanyakan keinginannya ingin kuliah dimana.

"Jika dari kalian semua yang di depan ini, ada yang diterima di universitas atau tempat yang dicita-citakan setelah lulus pondok, saya berjanji akan memberikan hadiah tiket perjalanan hingga ke tujuan universitas tersebut," janjinya di hadapan ribuan warga Pondok Pesantren Madinah

Henry meminta Pengurus Yayasan, dan Dewan Guru Ponpes Madinah untuk memberitahukan dirinya jika ada santri yang lulus dan diterima di universitas yang ditujunya. 

“Saya akan bayarkan tiketnya. Betapa bangganya saya jika ada di antara ananda santri sekalian ada yang melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Azhar Kairo, Oxford Universsity, Libya, Italy, Inggris, Amerika, dsb. Sekali lagi, tolong kabari saya, disertai dengan bukti kelulusan, akan saya tanggung semua akomodasinya hingga sampai ke sana. Ini janji saya agar kalian semua termotivasi untuk menggapai cita-cita setinggi langit," ujar Henry 3 tahun silam.

Henry berpesan kepada seluruh santri yang berjumlah sekira 1200 anak didik, salah satu cara untuk sukses melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya adalah dengan menjauhi narkoba. 

"Tidak hanya cukup beribadah, berdoa, berusaha dan belajar mati-matian, namun yang tak kalah penting adalah menjauhi penggunaan narkoba. Kalau kalian sudah kena narkoba, omong kosong akan sukses dan berhasil. Punah semua harapan kalian," motivasi Henry saat itu.

Quote