Ikuti Kami

Krisantus Minta OMK di Keuskupan Sanggau Perkuat Literasi Digital Lawan Hoax

Krisantus: Kita hidup di zaman serba digital, kita tidak bisa membendung arah zaman yang dipenuhi arus informasi di ranah sosial media.

Krisantus Minta OMK di Keuskupan Sanggau Perkuat Literasi Digital Lawan Hoax
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan. (istimewa)

Sanggau, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan meminta kepada OMK di Keuskupan Sanggau untuk memperkuat literasi digital dan berpartisipasi aktif memerangi hoax, saat menjadi narasumber pada acara Orang Muda Katolik (OMK) Dekenat Santa Maria Magdalena yang terdiri dari gabungan tiga Paroki yakni, Paroki Bonti, Jangkang dan Pusat Damai, Keuskupan Sanggau dengan tema "OMK Bangkit dan Bersaksilah". 

Baca: Ribka: DPR Segera Panggil Presdir PetroChina Jabung soal Kematian 3 Pekerja

Agenda tersebut berlangsung di Gedung Aula Gereja Katolik St. Perawan Maria Diangkat ke Surga, Kec. Jangkang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (3/4).

"Kita hidup di zaman serba digital, kita tidak bisa membendung arah zaman yang dipenuhi arus informasi di ranah sosial media. Tapi sebagai orang muda pemilik masa depan, kita dituntut untuk cakap dalam memilah informasi, mana yang benar untuk dipublikasi sebagai informasi dan edukasi publik dan mana yang tidak. Sekarang jari kita adalah senjata dan cerminan diri kita, maka kita perlu hati-hati dalam memberikan informasi di sosial media. Hal ini penting, sebab informasi hoax akan merusak nalar dan pola pikir generasi muda Indonesia, bahkan merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” ungkap Krisantus. 

Menurut Krisantus, ketika para OMK berani menentang narasi hoax dan memberikan informasi yang benar ke publik merupakan sebuah seruan iman. Sebagai warga gereja, kata Krisantus,  para OMK dituntut meneladani Yesus sebagai tokoh dan spirit gerakan. Untuk itu, keterlibatan OMK di ranah digital adalah sebuah pewartaan, yakni menjadi saksi Kristus untuk mewartakan kebenaran. 

“Hal ini tidak terlepas dari semboyan 100% Katolik, 100% Indonesia. Ini adalah seruan iman, untuk terlibat dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kekatolikan dan Keindonesiaan itu harus dipegang teguh dalam dinamika hidup di tengah masyarakat, tanpa melupakan tangggung jawab kita terhadap masa depan bangsa dan negara. Kita tidak boleh menjadi penonton, tapi menjadi garam dan terang di masyarakat. Sikap yang ideal itu harus kita usahakan secara pribadi maupun bersama pada segala jenjang. Kita mesti bekerjasama dengan semua pihak yang berkehendak baik untuk mewujudkan masyarakat manusia yang makin bermartabat, adil dan sejahtera bersama,” ujar Krisantus. 

Baca: M Nurdin Gelar Aksi Nyata Kemasyarakatan Selama Ramadan hingga Idulfitri 1444H

Legislator Dapil Kalbar II ini juga berharap agar para OMK di Keuskupan Sanggau dapat memanfaatkan teknologi digital dengan baik sebagai pengetahuan menambah wawasan juga peningkatan SDM. 

“Untuk mencapai 100% Katolik dan 100% Indonesia yang sejati, saya berharap, teman-teman OMK di Keuskupan Sanggau belajar dengan tekun untuk memperkuat SDM kita. Sekarang belajar bisa dari mana saja karena kita berada di zaman serba canggih. Teknologi yang canggih ini perlu kita manfaatkan untuk memperkuat dan membuka wawasan pengetahuan kita. Ketika kualitas SDM kita maju, maka kita bisa menjadi manusia yang matang yang siap ditempatkan di mana saja, dan siap berbakti untuk gereja dan bangsa,” tegasnya.

 

Kontributor: yogen sogen

Quote