Ikuti Kami

Krisantus: Pekan Gawai Dayak Harus Kontinyu Lestarikan Adat

Momentum yang tepat untuk mempererat ikatan persaudaraan, dan sebagai ruang untuk menggelorakan adat, kebudayaan, peningkatan kualitas SDM.

Krisantus: Pekan Gawai Dayak Harus Kontinyu Lestarikan Adat
Pembukaan gelaran Gawai Dayak Linoh Dakan Handis bertema “Melalui Gawai Nyelepat Tahun 2022 Dayak Linoh Dakan Gandis, Mari Kita Lestarikan Adat & Budaya Suku Dayak Linoh Guna Mempererat Persatuan & Kesatuan” yang berlangsung di Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang. Kamis, (28/7). 

Sintang, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi I fraksi PDI Perjuangan Krisantus Kurniawan menegaskan, pekan Gawai Dayak adalah momentum yang tepat untuk mempererat ikatan persaudaraan, dan sebagai ruang untuk menggelorakan adat, kebudayaan, serta peningkatan kualitas SDM masyarakat Dayak. 

Baca: Sekjen Hasto: Banyak Negara Merdeka karena Pancasila

Hal ini diungkapkan Krisantus dalam sambutannya pada saat pembukaan gelaran Gawai Dayak Linoh Dakan Handis bertema “Melalui Gawai Nyelepat Tahun 2022 Dayak Linoh Dakan Gandis, Mari Kita Lestarikan Adat & Budaya Suku Dayak Linoh Guna Mempererat Persatuan & Kesatuan” yang berlangsung di Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang. Kamis, (28/7). 

Diketahui, pembukaan Pekan Gawai Dayak Kabupaten Sintang tahun 2022, yang berlangsung pada 29-31 Juli telah dimulai. 

Selain masyarakat setempat, para tokoh adat dan tokoh masyarakat, hadir pada acara pembukaan diantaranya, Camat Sungai Tebelian, Ramli Andoi, Kades Nobal, Kadus, Temengggung Linoh Dakan Gandis Mikhael Kiat, Anggota DPRD Sintang, Forkompimcam, Waka Polsek Sui. Tebelian Ipda Paulus, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Yustinus J, Babinsa, Perwakilan Kadis Pariwisata, Kepsek SD 02 Nobal, Kepsek SMP 05 Tebelin, Pastor Paroki, Komunitas Sanggar, Ormas, OKP dan para tamu undangan.

Dalam sambutannya, Krisantus menegaskan, Pekan Gawai Dayak ini harus dilaksanakan secara kontinyu dalam rangka melestarikan khasanah adat Suku Dayak. 

Dia menjelaskan, Komisi I yang ia bidangi merupakan mitra kerja bidang pertahanan bersama TNI AD, AL dan AU.  Kemudian di bidang Kominfo, brakitan dengan tower signal dan di bidang luar negeri di parlemen dunia.

Tekait itu, politisi PDI Perjuangan ini mengimbau kepada para orangtua khusus bagi anak tamatan SMA yang ingin mengabdikan diri menjadi prajurit TNI agar berani mendaftarkan diri. 

“Saya berpesan, jika warga di sini yang memiliki anak dan mempunyai cita-cita menjadi TNI, silakan mendaftar menjadi prajurit TNI bisa daftar jadi Perwira TNI, Tamtama TNI, Akmil. Dengan syarakat sehat dan lulusan SMA dengan tinggi badan yang cukup.” Ungkapnya. 

Jadi, katanya, pada hari ini saya ingin mengajak, silakan daftar online, karena setiap tahun ada pembukaan, selain itu, wajib daftarkan kesehatan anak ke RS TNI, sehingga pada saat tes kesehatan anak-anak kita sudah siap.

“Setelah itu, bapak ibu bisa menghubungi saya, kita latih di Pontianak. Kalau dia angkatan laut, kita latih di Lamtamal 12, Kalau AD kita latih di Kodam 12 Tanjung Pura, Kalau Angkatan Udara kita latih di Lanut Supadio. Saya adalah anak Suku Dayak, maka kewajiban saya memajukan orang Dayak. Ini bukan soal kesukuan atau rasisme, tapi wajib hukumnya saya memperjuangkan cita-cita orang dayak.” Ujarnya. 

Kesiapan SDM Dayak Menyambut IKN 

Selain itu, Krisantus mengajak warga Dayak untuk mempersiapkan diri menyambut IKN. Dirinya mengimbau agar peningkatan kualitas SDM Dayak harus disiapkan agar tidak ketinggalan dan menjadi penonton di rumah sendiri. 

“Tentu kita senang, karena ada multiplier effect  yang ditimbulkan adalah pembangunan yang merata di seluruh Kalimantan.  Apabila kita tidak siap, IKN akan menjadi malapetaka. Karena kaum yang menguasai politik akan menguasai segalanya. Sedangkan kita tidak punya kesiapan,” tandasnya. 

Oleh sebab itu, tambahnya,  jika kita tidak siap, maka kita akan tertinggal. Karena, jika IKN pindah, akan 3,5 juta PNS pindah ke Kalimantan. 

“Berkuasalah penduduk asli Kalimantan atas tanah sendiri. Kita patut mencontohi suku Jawa yang mampu berkembang dan menguasai republik ini karena kualitas SDM. Dayak adalah suku yang mencintai keberagaman, yang terbuka dengan saudara sebangsa setanah air. Maka dari itu, kita harus mampu bersaing dengan kualitas SDM yang mumpuni,” katanya. 

Baca Hasto: Calon Menpan-RB Sudah Dibahas Bu Mega & Pak Jokowi

Lestarikan Gawai dengan Kualitas SDM Bukan dengan Mabuk

Khusus secara budaya, legislator Dapil Kalbar II ini berpesan agar momentum Gawai tidak dijadikan sebagai ajang mabuk-mabukan yang berimbas pada menurunnya kualtias SDM. 

“Saya berpesan, budaya memang harus kita lestarikan, tapi jangan kebablasan. Satu-satunya cara untuk maju adalah peningaktan kualitas SDM,” tegasnya. 

Ia kembali menegaskan, momentum Gawai tidak boleh  dijadikan ajang mengkerdilkan nuansa adat, contohnya mabuk-mabukan berhari-hari yang berefek pada menurunnya kualitas SDM, kesehatan dan kriminalitas atau tawuran di antara sesama warga Dayak. “Perilaku ini harus ditinggalkan. Jangan kita warisakan perilaku ini kepada generasi muda,” imbuhnya. 

“Nasib orang Dayak tergantung pada orang Dayak. Momentum Gawai adalah momentum yang mulai untuk meneguhkan kekuatan orang Dayak. Momen untuk membicarakan masa depan dan kualitas SDM orang Dayak. Gawai adalah ruang untuk menggaungkan kebudayaan Dayak bukan untuk merusaknya dengan mabuk-mabukan yang berimbas pada perpecahan dan menurunnya kualitas SDM,” pungkasnya.

 

Kontributor: yogen sogen

Quote