Ikuti Kami

Mendulang Emas Ke-26 Dibuktikan Pencak Silat Ganda Putri 

Duet Wilantari Ayu Sidan dan Ni Made Dwiyanti meraih poin tertinggi dalam laga final.

Mendulang Emas Ke-26 Dibuktikan Pencak Silat Ganda Putri 
Duet Wilantari Ayu Sidan dan Ni Made Dwiyanti meraih poin tertinggi dalam laga final, dengan 574.

Jakarta, Gesuri.id - Pencak silat nomor seni ganda putri menjadi penyumbang medali emas ke-26 untuk Indonesia di Asian Games 2018 dalam laga final di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Rabu (29/8).

Baca: Luar Biasa, Kembali Emas Ke-25 Dicetak dari Pencak Silat 

Duet Wilantari Ayu Sidan dan Ni Made Dwiyanti meraih poin tertinggi dalam laga final, dengan 574. Medali perak di nomor ini menjadi milik pasangan Thailand (Saowanee Chanthamunee/Oraya Choosuwan) dengan 564 poin, sedangkan medali perunggu diraih Malaysia (Nor Hamizah Abu Hassan/Nur Syazreen) 558 poin.

Medali dari Wilantari/Dwiyanti merupakan emas yang kedua dari pencak silat pada hari ini. Atau yang ke-10 dari pencak silat. Total Indonesia sudah mengoleksi 25 medali emas di Asian Games 2018 sampai dengan saat ini.

Dengan sumbangan 10 medali emas, pencak silat sudah melewati target Asian Games edisi ke-18 ini yang dibebankan pemerintah melalui Kemenpora. Sebelum Asian Games digelar, Kemenpora meminta pencak silat bisa memberikan lima medali emas.

Selain pencak silat yang melebihi target awal, kontingen Indonesia sendiri dinilai sukses secara prestasi. Maklum, Indonesia sebelumnya hanya berharap bisa memiliki 20 medali emas guna mengamankan posisi 10 besar klasemen medali.

Baca: Sejak 2006, Jonatan Christie Kembalikan Emas bagi Indonesia

Medali emas Indonesia bisa makin bertambah karena pencak silat masih menyisakan empat nomor di final. Setelah nomor seni tunggal putra dan ganda putri, Indonesia akan melakoni final di beregu putri, kelas D putri, kelas C putra, dan kelas B putri.

Cabor skateboard dan paralayang juga berpotensi menambah emas Indonesia pada hari ini. Di cabor skateboard Indonesia berharap kepada Jason Dennis dan Pevi Permana di nomor taman putra. Sedangkan di cabor paralayang Indonesia mengandalkan lintas alam beregu putra.

Quote