Ikuti Kami

Presiden Buka Forum Muslimah Muda Internasional

Presiden memberikan apresiasi atas peran perempuan dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Presiden Buka Forum Muslimah Muda Internasional
Presiden Jokowi memukul bedug sebagai tanda pembukaan the International Young Muslim Women Forum 2018, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (24/10) malam.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Forum Muslimah Muda Internasional yang digelar organisasi Fatayat Nahdlatul Ulama di Hotel Aryaduta Jakarta, Rabu (24/10) malam.

Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pembukaan memberikan apresiasi atas peran perempuan dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Karena itu dalam Kabinet Kerja, saya menempatkan sembilan menteri perempuan," kata Presiden Jokowi.

Baca: Presiden Minta Tokoh Masyarakat Gemakan Keberagaman 

Ia menyebutkan sembilan menteri perempuan itu berbeda-beda karakternya mulai dari yang lembut hingga yang galak.

"Ada yang lembut seperti Bu Menkes Nila Moeloek, ada yang galak seperti Bu Susi Pudjiastuti, sudah lebih dari 300 kapal ditenggelamkan," katanya.

Ia melanjutkan ada juga yang pantang menyerah dalam dialog internasional seperti Menlu Retno Marsudi.

"Menlu kadang lembut tapi kalau sudah di dialog internasional pantang mundur," kata Jokowi dalam acara yang dihadiri juga oleh Menlu Retno Marsudi.

Kepala Negara juga menyebutkan dalam perolehan 31 medali emas Asian Games 2018, 12 medali emas di antaranya diraih atlet perempuan.

"Saya kagum dan bangga sekali kepada 'spiderwomen' Indonesai yang begitu cepat memanjat dinding," kata Jokowi.

Selain Menlu Retno Marsudi, hadir dalam acara itu Menteri Agama Lukman Hakim Syaifiddin, Ketua PBNU K.H. Marsudi Suhud, dan Ketua Umum Fatayat NU Anggia Ermarini.

Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini menyebutkan Forum Muslimah Muda Internasional merupakan forum yang diselenggarakan Fatayat NU untuk meningkatkan hubungan kerja sama perempuan muslim di dunia.

"Kegiatan ini dimulai besok pagi (25/10), dibuka malam ini, hingga 28 Oktober 2018 dengan topik cara kreatif dalam membangun bisnis, penguatan kepemimpinan perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dakwah yang ramah," katanya.

Ia menyebutkan kegiatan diikuti 200 peserta dengan 30 peserta dari luar negeri, seperti Jerman, Amerika, Srilanka, Afghanistan, Iran, Hongkong, dan Azerbaijan.

Quote