Ikuti Kami

Ribka: Soal Anak Krakatau, Ketum 2 Kali Ingatkan Waspada

Ribka Tjiptaning menyebutkan saat ini Baguna sudah berada di tiga titik lokasi yang terkena hantaman tsunami.

Ribka: Soal Anak Krakatau, Ketum 2 Kali Ingatkan Waspada
Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning

Jakarta, Gesuri.id - Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Provinsi Banten telah bergerak ke lokasi terjadinya tsunami Selat Sunda di Banten untuk menyalaurkan bantuan bagi para korban sekaligus membantu mengevakuasi korban bencana tsunami.

Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana, Ribka Tjiptaning menyebutkan saat ini Baguna sudah berada di tiga titik lokasi yang terkena hantaman tsunami.

"Mereka (Baguna) saat ini ada di tiga titik, di Carita, Tanjung Lesung, dan Anyer," ujar Ribka saat dihubungi, Jakarta, Minggu (23/12).

Ribka mengatakan tak ada instruksi khusus dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Baguna untuk menangani bencana tsunami di Selat Sunda. Menurutnya, Megawati sudah sering memberi pengarahan untuk Baguna, sehingga kini mereka cukup bergerak dengan satu kali instruksi.

"Baguna sudah bergerak dengan sendirinya, cukup satu kali instruksi," ucap Ribka.

Seperti diketahui, tsunami melanda wilayah pesisir Banten dan Lampung pada Minggu (22/12) malam sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau. 

Anggota Komisi IX DPR RI ini mengungkapkan prihal erupsi anak Gunung Krakatau, Megawati sudah dua kali mengingkatkan untuk waspada. Sehingga setiap ada bencana alam, Baguna sudah siap bekerja.

"Kalau masalah (erupsi) Gunung Anak Krakatau, Ketua Umum sudah dua kali mengingatkan untuk waspada. (Sehingga) setiap kejadian (bencana), Baguna daerah langsung turun," ungkap Ribka.

Adapun peringatan Megawati agar mewaspadai akan adanya erupsi Gunung Anak Krakatau, ketua umum partai berlambang banteng ini sudah pernah mengutarakannya saat melepas bantuan untuk gempa dan tsunami Palu dan sewaktu workshop nasional Baguna.

Bukan tanpa alasan, peringatan Megawati untuk terus wasapada jika terjadi bencana alam didasari oleh kesadarannya bahwa Indonesia berada dalam kawasan Ring of Fire atau cincin api, di mana terdapat banyak gunung berapi yang statusnya masih aktif.

"Karena kita ini banyak (dikelilingi) pegunungan berapi dibawahnya yang laut ini juga kita banyak yang namanya lempeng-lempeng sehingga disebut sesar," ungkap Megawati.

"Makanya untuk partai saya, saya langsung membentuk yang namanya Baguna, badan penanggulangan bencana PDI Perjuangan," tambahnya.

Hingga saat ini, aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus dipantau dan dikaji, khususnya setelah terjadinha tsunami yang diduga diakibatkan oleh longsoran bawah laut dan masih terjadi hingga sekarang.

"Longsor (di bawah laut) masih terjadi terus. Ini diakibatkan oleh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau ini masih terus dilakukan kaiian, penelitian oleh BMKG, Badan Geologi, BPPT, dan KKP," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat konfrensi pers di Kantor BPBD DIY, Minggu (23/12).

Menurut Sutopo, korban jiwa dan kerusakan paling parah terjadi di kawasan wisata dan pemukiman sepanjang pantai dari Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Panimbang, dan Carita.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang. Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan.

Quote