Ikuti Kami

Satika Simamora Dorong Anak-anak Muda Pengrajin Ulos Terus Berkarya: Kehidupan Lebih Baik

"Sebenarnya jujur saya berniat maju sebagai bupati karena melihat mereka (kelompok penenun ulos)."

Satika Simamora Dorong Anak-anak Muda Pengrajin Ulos Terus Berkarya: Kehidupan Lebih Baik

Jakarta, Gesuri.id - Calon Bupati Tapanuli Utara (Taput) nomor urut 1, Satika Simamora mendorong anak-anak muda Taput aktif berkarya terkhusus dalam hal menenun ulos khas Batak. Hal ini merupakan salah satu motivasi baginya untuk maju dalam pencalonan bupati Kabupaten Taput. 

"Sebenarnya jujur saya berniat maju sebagai bupati karena melihat mereka (kelompok penenun ulos). Selama sepuluh tahun saya menjadi ketua PKK dan ketua Dekranasda, saya selalu berdoa kepada Tuhan bagaimana caranya saya bisa membantu kehidupan mereka," ujar Satika saat blusukan di Dusun II Siandorandor, Desa Siandorandor, Tarutung, baru-baru ini.

Desa yang dikunjungi Satika saat itu dikenal sebagai desa kelompok penenun ulos khas Batak di Kabupaten Taput. Saat itu, Satika Simamora menyambangi salah satu rumah penenun muda, Rorinda Novita Sari Sipahutar. Rorinda baru berusia 17 tahun namun memiliki bakat dan talenta luar biasa di bidang menenun ulos. 

"Saya selalu berharap anak-anak muda Kabupaten Taput ada yang seperti Rorinda Boru Sipahutar ini. Kalau bisa lebih kreatif lagilah anak-anak muda kita ke depan. Doakan ya semoga saya bisa terus bersama mereka dan saya selalu hadir dalam hidup mereka," ujar Politisi PDI Perjuangan tersebut. 

Lebih lanjut Satika mengungkapkan, bersama wakilnya Sarlandy Hutabarat jika kelak diberi amanah memimpin Taput hingga 2030, akan membuat kebijakan yang pro terhadap kelompok-kelompok atau pengrajin ulos Batak di Kabupaten Taput. 

"Nanti bahan untuk ulos mereka kita persiapkan dari serat nenas dikombinasikan dengan kapur sehingga menjadi benang yang dapat dijadikan bahan tenun. Karena selama ini bahan-bahannya dari luar negeri menyebabkan harga ulos tinggi," katanya. 

Begitupun Satika Simamora meminta penenun tidak menjual hasil produk mereka terlalu tinggi supaya pembeli tidak kesulitan ketika membeli, di samping perlunya kebijakan penetapan harga tenun sesuai motif dan bahan baku yang digunakan. 

"Sekali lagi inilah impian saya untuk maju menjadi ibu (pemimpin) di Kabupaten Taput, saya ingin pengrajin ulos di Taput naik kelas," kata dia. 

Ia kembali tegaskan komitmen untuk menjadikan kelompok-kelompok penenun di Taput memiliki kualitas hidup yang lebih baik di masa mendatang. 

"Saya berharap mereka menjadi pengrajin-pengrajin yang luar biasa. Pengrajin-pengrajin yang memiliki rumah, memiliki kendaraan sendiri, bisa menyekolahkan adik-adik mereka, bisa membahagiakan orang tua dan keluarga mereka," pungkas istri mantan Bupati Taput dua periode, Nikson Nababan tersebut.

Sumber: www.metro-online.co

Quote