Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sofwan Dedy Ardyanto, menilai Haul Bung Karno yang digelar pada 20 Juni 2025 bukan sekadar agenda rutin, melainkan momentum strategis untuk membangkitkan semangat kebangsaan dan mengubah pola pikir masyarakat, khususnya kaum Marhaen.
"Kenapa orang miskin tetap miskin? Tidak bisa mengakses sumber daya? Semua karena pikiran. Kalau mindset-nya progresif maka nasib juga akan progresif," kata politisi asal Temanggung itu, pada Jumat (20/6/2025).
Haul Bung Karno tahun ini digelar meriah dengan Selamatan Akbar, doa, tahlil, dan pengajian umum oleh KH Ahmad Muwafiq. Acara ini juga diisi dengan hadirnya sekitar 5.000 tumpeng, sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden pertama RI, Ir. Soekarno, sekaligus pengingat akan warisan ideologis beliau yang terus relevan.
Menurut Sofwan, semangat Bung Karno dapat menjadi solusi jangka panjang di tengah keterbatasan anggaran yang kini juga menyentuh sektor infrastruktur.
“Jadi solusinya tidak selalu anggaran. Investasi spirit dan pikiran lebih jangka panjang,” ujarnya.
Sebagai aktivis Harakah Islamiyah, Sofwan juga menyatakan bahwa kiprahnya di PDI Perjuangan adalah bentuk ibadah dan jihad politik. Ia menanamkan pentingnya aqidah dan perjuangan muamalah politik kepada anak-anak muda yang direkrutnya, sembari mengingatkan pesan Bung Karno kepada Muhammadiyah:
“Teguhlah dalam prinsip namun luwes dalam pergaulan,” ucapnya.
Sofwan menegaskan bahwa Haul Bung Karno tahun ini sangat relevan untuk merespons krisis ketenagakerjaan dan perburuhan yang terjadi akibat sempitnya lapangan kerja serta melonjaknya PHK. Solusinya, menurut dia, adalah reinventing ideologi Marhaenisme—menggali kembali ajaran Bung Karno tentang keberpihakan terhadap kaum tertindas.
Ia menutup dengan menegaskan pentingnya semangat perjuangan kelas pekerja yang dulu juga digaungkan Bung Karno dalam buku Indonesia Menggugat, sebagai inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman.
Haul ini bukan sekadar mengenang, tetapi juga menghidupkan kembali warisan ideologis Bung Karno demi masa depan Indonesia yang lebih adil dan berdaulat.