Ikuti Kami

Sumarsono Panen Raya Padi MSP 13 di Lampung Tengah

Panen raya padi jenis MSP 13 yang ditanam secara organik tanpa pupuk kimia.

Sumarsono Panen Raya Padi MSP 13 di Lampung Tengah
Ketua DPRD Lampung Tengah (Lamteng), Sumarsono.

Lampung, Tengah, Gesuri.id - Ketua DPRD Lampung Tengah (Lamteng), Sumarsono, panen raya padi MSP 13 di Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Kamis (4/3).

Panen raya padi jenis MSP 13 yang ditanam secara organik tanpa pupuk kimia ini menjadi percontohan kepada para petani di Indonesia dan pula sebagai upaya wakil rakyat Lampung Tengah itu, dalam melestarikan kedaulatan pangan di Bumi Beguwai Jejamo Wawai. 

Politisi PDI Perjuangan Lampung Tengah ini mengungkapkan, ini merupakan pilot projeck percontohan agar masyarakat mau kembali menggunakan sistem organik dalam bidang pertanian khususnya pada tanaman padi.

Baca: Hadiri Panen Raya, Nina Agustina Dukung Kedaulatan Pangan

“Bertani secara organik ini warisan dari leluhur kita yang harus kita lestarikan. Kita tidak terus tergantung pada sistem pertanian dengan menggunakan pupuk kimia yang lambat laun akan merusak unsur hara pada tanah pertanian kita,” kata Sumarsono kepada Gesuri.id.

Kekhawatiran Sumarsono soal bahaya penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian, bukan tidak beralasan. Dimana dari setiap hasil panen padi secara kimiawi semakin tahun semakin menurun, dan terjadi pula kelangkaan pupuk dipasaran.

“Cara bercocok tanam yang selama bertahun tahun menggunakan pupuk kimiawi bisa menimbulkan dampak yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri dan bukan menjadikannya subur. Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik” paparnya.

"Kelangkaan pupuk kimia sering terjadi di pasaran, ini menyebabkan jadwal pemupukan jadi tidak tepat, dan akhirnya hasil panen tidak maksimal seperti yang diharapkan." sambungnya.

Sumarsono juga mengingatkan bahwa bertanam padi secara organik lebih menguntungkan dari pada menanam singkong. 

Baca: Ansy-KLHK Bersinergi, Petani Belu Panen Jambu Mete

"Coba bandingkan dengan menanam singkong dalam 1 hektar saat ini hanya mendapat keuntungan kurang dari 2 jutat rupiah, bandingkan dengan tanam padi organik tanpa pupuk kimia, jauh lebih menguntungkan dengan jangka waktu tanam yang hanya 4 bulan saja", imbuhnya.

“Mudah-mudahan masyarakat mau mencontoh apa yang telah saya lakukan dengan menerapkan sistem organik untuk tanaman pertanian khususnya padi, dan semoga dengan sistem bertani ini petani kita mampu berdaulat pangan dan tidak terus menerus ketergantungan pada pupuk kimiawi” pungkasnya.

Quote